Dark/Light Mode

Tur Dukung Perdamaian Di Gaza Dimulai

Saudi Cs: Stop Perang, Akhiri Penjajahan Israel

Selasa, 21 November 2023 06:03 WIB
Menlu China Wang Yi bersalaman dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki (tengah) disaksikan Menlu RI Retno Marsudi (kanan), sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China, Senin 20 November 2023. (Foto REUTERS/Florence Lo/Pool)
Menlu China Wang Yi bersalaman dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki (tengah) disaksikan Menlu RI Retno Marsudi (kanan), sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China, Senin 20 November 2023. (Foto REUTERS/Florence Lo/Pool)

RM.id  Rakyat Merdeka - Arab Saudi mendesak dunia internasional meminta pertanggungjawaban Israel, atas serangkaian kejahatan terang-terangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (20/11/2023), seruan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Saudi saat perang makin intens antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, sejak awal bulan lalu.

Desakan bergema ketika Menteri Luar Negeri (Menlu) Saudi Pangeran Faisal bin Farhan memimpin delegasi para menteri negara-negara Arab, memulai tur untuk mengunjungi ibu kota dari beberapa negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Para Menlu dari negara-negara anggota Liga Arab --termasuk Yordania, Palestina dan Mesir-- dan para Menlu dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) saat ini berada di Beijing, untuk membahas situasi di Jalur Gaza.

Menlu Indonesia Retno Marsudi juga bergabung dalam rombongan ini di Beijing.

Baca juga : Prabowo Ingatkan Komitmen Perdamaian Dalam Pertemuan Dengan Menhan Amerika

“Indonesia akan terus memberikan dukungan politik bagi Palestina dan sebagai salah satu utusan khusus OKI, Menteri Luar Negeri sedang berada di beberapa negara untuk menggalang dukungan, agar kekejaman di Gaza dihentikan,” terang Presiden Joko Widodo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023), dikutip dari YouTube Setkab.

Tur yang dilakukan menteri-menteri negara Arab dan OKI itu bertujuan mendorong gencatan senjata segera di Jalur Gaza, yang dibom Israel tanpa henti selama 45 hari terakhir.

Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut, sedikitnya 13.000 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel sejak awal bulan lalu.

Rentetan pengeboman dan operasi darat dikerahkan Israel terhadap daerah kantong Palestina itu untuk membalas serangan Hamas yang pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan membuat lebih dari 240 orang lainnya disandera.

“Tur ini dilakukan untuk mengambil tindakan pencegahan guna menghentikan kejahatan otoritas pendudukan kolonial, dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatan mereka di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

Baca juga : Butir Peluru Beterbangan, Warga Cari Perlindungan

Tur itu juga disebut bertujuan mengamankan koridor bantuan darurat dan meluncurkan proses politik yang serius.

Di Beijing, Menlu China Wang Yi mengatakan, dunia harus meredakan perang Israel-Hamas. Hal ini disampaikannya ketika dia menerima kedatangan para diplomat dari negara-negara Arab dan mayoritas Muslim di Beijing.

“Bencana kemanusiaan sedang terjadi di Gaza. Mari kita bekerja sama untuk segera meredakan situasi di Gaza dan memulihkan perdamaian di Timur Tengah sesegera mungkin,” kata Wang kepada para menteri tersebut, di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, China.

Wang menekankan kepada para diplomat, Beijing adalah teman baik dan saudara negara-negara Arab dan Muslim.

“Kami selalu tegas membela hak dan kepentingan sah negara-negara Arab dan Muslim, dan selalu tegas mendukung upaya rakyat Palestina memulihkan hak dan kepentingan nasional mereka yang sah,” tegasnya.

Sekolah PBB Diserang

Baca juga : Tokopedia Dukung UMKM Berdayakan Difabel, Perempuan, Dan Petani

Serangan Israel ke Gaza tidak ada habisnya. Sekretaria Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres bahkan terang-terangan mengaku speechless dengan kebiadaban Israel.

Sabtu (18/11/2023), pasukan Israel menyerang Sekolah al-Fakhura di utara Gaza. Sekolah itu dikelola PBB untuk pengungsi Palestina. Sekolah tersebut berada di kamp pengungsi Jabalia, dan juga dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi.

Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan, sekitar 50 orang tewas dalam serangan tersebut.

“Ratusan ribu warga sipil Palestina mencari perlindungan di fasilitas PBB di seluruh Gaza karena pertempuran yang semakin intensif. Saya menegaskan kembali bahwa tempat kami tidak boleh diganggu,” tegas Guterres.

Dia mengatakan, agresi Israel telah menyebabkan jumlah korban sipil yang sangat besar dan tidak dapat diterima. Guterres pun sekali lagi menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di zona konflik, terutama di Gaza. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.