Dark/Light Mode

Dubes UE Denis Chaibi Bahas Negosiasi Peningkatan Investasi Dengan Moeldoko

Kamis, 18 Januari 2024 06:59 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Purn Dr. Moeldoko (tengah) menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi (kiri) serta Chief Negotiator Uni Eropa, Fabien Gehl, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 17 Januari 2024. (Foto Kantor KSP)
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Purn Dr. Moeldoko (tengah) menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi (kiri) serta Chief Negotiator Uni Eropa, Fabien Gehl, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 17 Januari 2024. (Foto Kantor KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Denis Chaibi di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (17/1). Kunjungan tersebut dalam rangka memperkenalkan Chief Negotiator Uni Eropa yang baru, Fabien Gehl.

“Kepala negosiator Uni Eropa untuk CEPA Dr Fabien Gehl sedang berada di Jakarta. Suatu kehormatan bertemu dengan Kepala Staf Presiden Dr Moeldoko,” cuit Dubes Chaibi di akun X-nya.

“Uni Eropa dan Indonesia tertarik untuk mendapatkan lebih banyak perdagangan dan investasi bilateral,” imbuhnya.

Dari keterangan pers kantor KSP disebutkan, dalam pertemuan itu Dubes Chaibi dan Gehl berbincang hangat dengan Moeldoko. Pada kesempatan tersebut, Moeldoko mendorong penyelesaian negosiasi Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang sudah berlangsung selama 8 tahun serta kebijakan hilirisasi di Indonesia.

Baca juga : Bambang Soesatyo Dorong Peningkatan Aksesibilitas Perguruan Tinggi

Moeldoko menyebutkan, Uni Eropa merupakan partner strategis Indonesia di berbagai sektor, khususnya di sektor ekonomi. Uni Eropa merupakan tujuan utama ekspor produk Indonesia yang ke-5 dengan nilai 21,5 miliar dolar AS.

“Kami berharap negosiasi IEU-CEPA dapat segera menemukan titik temu dan mengakomodir kepentingan bersama. Indonesia berkomitmen penuh atas hal tersebut,” ujar Moeldoko.

Lebih lanjut, dia mengatakan, Pemerintah Indonesia turut mendorong kesepakatan pada Trade Sustainable Development dengan fokus menerapkan prinsip-prinsip lingkungan dan keberlanjutan dalam mewujudkan produk-produk lestari menjadi lebih kompetitif. Hal tersebut diterapkan Pemerintah Indonesia melalui berbagai upaya untuk mewujudkan standardisasi dan sertifikasi yang dapat diakui oleh Uni Eropa. Antara lain, perbaikan Sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) serta Sistem Verifikasi Legal Kayu (SLVK) untuk produk kayu.

“Melalui IEU-CEPA, harapannya sertifikasi Indonesia dapat diakui EU, sehingga tidak perlu sertifikasi berbeda namun secara substansi sama,” jelas Moeldoko.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia

Terkait kebijakan hilirisasi di Indonesia, Moeldoko mengharapkan kebijakan ini tidak akan menghambat proses penyelesaian IEU-CEPA. Dari sisi Pemerintah Indonesia, kata Moeldoko, sudah dilakukan berbagai praktik yang baik, di antaranya hilirisasi produk nikel.

Moeldoko menambahkan, saat ini sudah terdapat 40-an smelter nikel yang menghasilkan feronikel dan nikel pig iron, termasuk pabrik baterai mobil listrik dan pabrik mobil listrik.

“Kami juga turut mengundang Uni Eropa untuk berinvestasi dalam membangun pabrik pengolahan,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Chief Negotiator EU, Fabien Gehl menyebutkan, pihaknya juga berkomitmen menyelesaikan negosiasi IEU-CEPA. Gehl menargetkan, dalam 6 hingga 8 bulan kedepan akan segera mendapat kesepakatan yang diharapkan dapat memenuhi nilai tambah bagi kedua belah pihak.

Baca juga : Terbang Ke Korsel Dan China, Menhub Bahas Kerja Sama Perkeretaapian-Penerbangan

“Secara spesifik kami ingin mengintensifkan komunikasi, sehingga dapat menghasilkan konklusi,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.