Dark/Light Mode

Hadiri Pengukuhan Guru Besar Universitas Trisakti

Bambang Soesatyo Dorong Peningkatan Aksesibilitas Perguruan Tinggi

Sabtu, 13 Januari 2024 19:15 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menghadiri pengukuhan empat guru besar Universitas Trisakti, di Jakarta, Sabtu (13/1). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) menghadiri pengukuhan empat guru besar Universitas Trisakti, di Jakarta, Sabtu (13/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Dosen pascasarjana Universitas Pertahanan (UNHAN) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan tinggi sangat penting. Sebab, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, persaingan global akan semakin ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki setiap negara.

"Harus tertanam dalam benak kita, bahwa Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang ingin bertumbuh. Dengan semakin kompleksnya tantangan dan dinamika zaman, seluruh komunitas global saat ini sedang berlomba-lomba meningkatkan kualitas SDM melalui bidang pendidikan untuk meningkatkan daya saing," ujar Bamsoet, usai menghadiri pengukuhan empat guru besar Universitas Trisakti, di Jakarta, Sabtu (13/1).

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia

Empat Guru Besar Trisakti yang dikukuhkan adalah Prof Eleonora Sofilda, Prof Rianti Dewi Sulamet-Ariobimo, Prof Elfrida Ratnawati, dan Prof Bahtiar Usman.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pendidikan adalah salah satu kata kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karenanya, para pemangku kepentingan di sektor pendidikan harus bersama membangun sinergi, bahu-membahu meneguhkan komitmen dalam semangat perbaikan dan pembaruan, serta berupaya sebaik mungkin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Baca juga : Hadiri Pengukuhan Guru Besar Rektor UKI, Bamsoet Bicara Business Judgement Rule

"Saat ini terdapat tiga masalah fundamental yang dihadapi bangsa Indonesia. Yakni kebodohan, kemiskinan, serta ketidakadilan. Pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama untuk mengatasi ketiga permasalahan tersebut," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Doktor Ilmu Hukum UNPAD ini manambahkan, keberadaan perguruan tinggi swasta yang berada di berbagai daerah bisa menjadi solusi bagi pemerataan akses pendidikan tinggi terhadap berbagai kalangan masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terdapat sekitar 3,7 juta lulusan pendidikan tingkat menengah setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,8 juta atau sekitar 48,6 persen terpaksa bekerja dan tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Baca juga : Terima Pengurus Al-Ittihadiyah, Bamsoet Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah

"Statistik Pendidikan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) juga memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia mayoritas masih didominasi oleh penduduk berpendidikan rendah. Hingga pertengahan 2023, jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan pada sekolah menengah atau sederajat tercatat sebesar 30,22 persen. Sedangkan lulusan perguruan tinggi hanya 10,15 persen. Salah satu penyebabnya karena daya tampung perguruan tinggi negeri yang terbatas," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.