Dark/Light Mode

Melalui Dialog Inovasi, LAN Bangun Ekosistem Pengetahuan Inovasi Untuk Negeri

Jumat, 15 Desember 2023 14:52 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya membangun ekosistem pengetahuan inovasi yang kokoh sebagai fondasi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Oleh karenanya, setiap inovasi yang dihasilkan tidak hanya dalam tataran konsep, tetapi menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak bagi para birokrat untuk memiliki komitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reni Suzana saat memberikan sambutan pada Dialog Inovasi “Making the Impossible Possible”, di Aula Prof Agus Dwiyanto, Kantor LAN Jalan Veteran Nomor 10 Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).

Dia menyatakan, kosistem inovasi tidak hanya mencakup penggunaan teknologi terkini, tetapi juga cara-cara baru berpikir, solusi kreatif, dan pendekatan yang cerdas dalam menghadapi tantangan-tantangan yang kian kompleks di era disrupsi saat ini.

"Menyikapi hal itu, Pemerintah harus mampu merespon perubahan dengan cepat menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat yang kian dinamis," kata Reni.

Saat ini, informasi merupakan aset penting Pemerintah dalam pengelolaan data, serta membangun budaya kolaborasi, mendukung inovasi dan mengembangkan platform pertukaran ide yang produktif.

Melalui ekosistem pengetahuan inovasi, Pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang lebih efektif dan memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

Reni mengatakan, LAN turut berkontribusi dalam mengembangkan ekosistem pengetahuan inovasi melalui tiga kegiatan fasilitasi Laboratorium Inovasi (Labinov), penyusunan direktori inovasi atau buku inovasi, dan penyusunan konten pembelajaran inovasi melalui sistem yang bernama ino_land.

Baca juga : PLN Dorong Inovasi dan Pengembangan Usaha Produktif Era Digital

"Untuk itu LAN menginisiasi kegiatan Dialog Inovasi, yang diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun budaya kolaborasi melalui inovasi-inovasi terbaik untuk membangun negeri. Sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal," urai Reni. 

Senada itu, Bupati Lombok Utara Djohan Samsu mengapresiasi LAN yang telah menumbuhkan benih-benih inovasi di daerahnya.

Sebelumnya, Kabupaten Lombok Utara yang merupakan daerah pemekaran menjadi daerah termiskin di Nusa Tenggara Barat, sampai akhirnya tim Labinov LAN datang dan memberikan motivasi untuk melakukan inovasi.

Hasilnya, saat ini telah berhasil mengurangi angka kemiskinan yang semula 40 persen menjadi 26 persen.

Hal ini juga diungkapkan Bupati Sorong diwakili Ketua Tim Inovasi Kabupaten Sorong, Yohanes yang tidak jauh berbeda menghadapi permasalahan yang sama dengan Kabupaten Lombok Utara, yaitu kemiskinan dan angka stunting yang relatif tinggi.

Bahkan, di tahun 2021 penilaian Indeks Inovasi Daerah Sorong dinyatakan disclaimer dan dianggap daerah berkinerja rendah.

Namun, hal tersebut berubah ketika dilakukan pemetaan permasalahan dan mengundang LAN dalam pendampingan Labinov.

Meski termasuk daerah yang tertinggal, tapi kaya akan inovasi dan berhasil meraih penghargaan Innovation Government Award (IGA).

Baca juga : Ciptakan 204 Inovasi, Pemprov Jateng Sabet Innovative Government Award 2023

Dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo juga menyampaikan peran LAN dalam Labinov sebenarnya hanya mendampingi dan memotivasi daerah untuk melakukan inovasi dan mengubah mindset optimisme.

Serta, mampu melihat potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan daerah dan mensejahterakan masyarakat daerah tersebut.

"Keberhasilan ini tentu saja ditunjang dari komitmen yang kuat dari pimpinan daerah tersebut. Sehingga mampu mendorong aparaturnya melakukan inovasi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Maka melalui inovasi, making the impossible possible," terang Tri Widodo.

Sementara itu dari tataran akademisi, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Nurhadi Susanto menyampaikan tren inovasi saat ini lebih ditekankan kepada semangat birokrat dan aparaturnya untuk melakukan inovasi.

Hal ini tentu membutuhkan komitmen dari pimpinan daerah tersebut.

Terlebih, apabila setiap pimpinan daerah diberikan challenge untuk memajukan daerah dengan reward berupa penambahan anggaran belanja daerah.

Namun, perlu dibangun sebuah sistem penilaian berjenjang, mulai dari Pemda sampai jenjang nasional.

Sehingga dapat memudahkan tim penilai dalam menilai inovasi serta dampaknya bagi masyarakat.

Baca juga : Restorasi Ekosistem Penting Untuk Cegah Perubahan Iklim

Hal serupa diungkapkan Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro, bahwa perlu adanya pengukuran yang diakui secara nasional dalam menilai inovasi.

Tidak hanya dalam tataran output dan outcome, tetapi juga impact dan kemanfaatan inovasi tersebut bagi masyarakat luas.

Ia juga menambahkan, inovasi merupakan bagian dari tugas Pemerintah dalam mengurus dan melayani masyarakat didasari dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Pemerintah, baik pusat dan daerah harus mampu menghadirkan terobosan yang mampu memecahkan berbagai permasalahan di tengah masyarakat, dan pemimpin daerah memiliki peran penting dalam menumbuhkan semangat inovasi tersebut.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan launching ino_land yang merupakan media pembelajaran bagi para inovator di Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah.

Sehingga, semangat inovasi dapat tumbuh dan menjamur di seluruh pelosok negeri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.