Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jepang Dihantam Hujan Badai Lagi

Minggu, 27 Oktober 2019 04:57 WIB
Badai topan/ilustrasi (Foto: Twitter severeweatherEU)
Badai topan/ilustrasi (Foto: Twitter severeweatherEU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badai belum mau pergi dari Jepang. Setelah diterjang topan Faxai dan Hagibis dua pekan lalu, Jepang kembali dihantam badai dan hujan deras. Kali ini, badai menghajar wilayah timur Negeri Sakura ini.

Ada yang tewas. Ada yang hilang. Badai disertai hujan deras mengakibatkan banjir dan longsor itu terjadi di Prefektur Chiba, kawasan timur Jepang, Jumat (25/10).

Banjir juga menghampiri wilayah sekitar Tokyo. Seperti dilansir AFP dan Reuters, di beberapa wilayah lainnya, curah hujan setara satu bulan, mengguyur dalam waktu setengah hari saja.

Setelah hujan deras, tujuh sungai meluber di Prefektur Chiba pada Jumat malam. Yang paling parah banjir dari Sungai Otsudi Kota Kashiwa, Sungai Miyako di Kota Wakaba Ward di Chiba, dan sungai di kota Iwaki, Fukushima.

Baca juga : Kejutan, Tantangan dan Godaan

Badai hujan dan banjir yang terjadi hingga kemarin menyebabkan 60 ribu orang dievakuasi. Radio NHK melaporkan, empat orang masih hilang. Dua berasal dari kota Mobar dan Nagara. Dua lainnya dari Soma dan Fukushima. Data terakhir, korban tewas akibat banjir dan tanah longsor kali ini 10 orang.

Dua korban tewas di antaranya pria lanjut usia yang ditemukan meninggal di dalam mobil yang terendam banjir. Satu korban tewas lainnya, perempuan berusia 40 tahun. Perempuan ini ditemukan tewas di dekat pantai di wilayah timur Fukushima.

Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan. Para petugas penyelamat terus membersihkan puing bangunan secara manual di sejumlah lokasi longsor, seperti di Chiba, Tokyo bagian tenggara. Tim penyelam dari kepolisian juga masih terus mencari korban yang masih hilang.

"Air mengalir di kebun saya seperti sungai. Hujannya lebih lebat dibandingkan saat badai melanda," ujar seorang warga Jepang berusia 75 tahun.

Baca juga : Pengamat: Kinerja Amran Bakal Sulit Disaingi

Akibat badai ini, sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Narita dibatalkan. Ribuan orang terpaksa menginap di Bandara Narita, karena layanan kereta dihentikan sementara.

Badai dan banjir juga membatalkan putaran kedua turnamen pertama PGA Tour yang diadakan di Jepang. Turnamen tersebut dikenal sebagai Kejuaraan Zozo di kota Inzai. Badan Meteorologi Jepang (JMA) menurunkan level peringatan tanah longsor dan banjir, saat hujan mulai berkurang di banyak wilayah Jepang, kemarin.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengadakan pertemuan dengan satuan tugas darurat. Dia ingin, upaya terbaik untuk operasi penyelamatan dan pertolongan korban yang masih hilang. Abe juga mendesak aliran listrik, air dan berbagai layanan penting lainnya segera mungkin diperbaiki.

Sepanjang September hingga Oktober 2019, negeri Matahari Terbit ini luluh lantak akibat terjangan badai dan topan. September lalu, topan Faxai menerjang Prefektur Chiba dan kawasan timur Jepang.

Baca juga : Jelang Pelantikan, Jokowi Bikin Postingan di Twitter

Kondisi belum pulih, kawasan ini kembali dihantam Topan Hagibis yang terparah dalam beberapa dekade terakhir di Jepang. Akibat Topan Hagibis lebih dari 80 orang tewas. Banyak sungai yang meluap dan tanggul yang jebol, hingga kini belum diperbaiki. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.