Dark/Light Mode

Ramadan Di Bawah Ancaman Bombardir Israel

Warga Gaza Kelaparan Dan Kedinginan Parah

Rabu, 13 Maret 2024 06:20 WIB
Asap membumbung tinggi selama operasi darat Israel di Khan Younis, seperti yang terlihat dari sebuah kamp yang menampung para pengungsi Palestina di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 11 Maret 2024. Foto: REUTERS/BASSAM MASOUD
Asap membumbung tinggi selama operasi darat Israel di Khan Younis, seperti yang terlihat dari sebuah kamp yang menampung para pengungsi Palestina di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 11 Maret 2024. Foto: REUTERS/BASSAM MASOUD

 Sebelumnya 
Barang-barang yang tersedia dijual dengan harga selangit. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Anto­nio Guterres terkejut dan marah saat tahu perang masih berlangsung di Gaza saat Ramadan dimulai.

Ada 2,4 juta orang berada di bawah pengepungan total militer Israel, saat mereka mmemerangi Hamas di wilayah itu. Hamas merupakan faksi Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 karena menang Pemilu 2006.

Guterres juga menyerukan penghapusan semua hambatan dalam pengiriman bantuan. “Mata dunia sedang memperhatikan. Mata sejarah sedang mengawasi. Kita tidak bisa berpaling,” katanya.

Baca juga : Cantik Berkerudung

“Kita harus bertindak untuk menghindari kematian yang bisa dicegah. Warga sipil memerlu­kan tindakan segera,” tegasnya.

Pasukan Israel sebagian besar telah menutup wilayah utara Gaza sejak Oktober 2023. Perangmem­buat hampir tidak mungkin mengirimkan makanan yang sangat dibutuhkan dengan aman di seba­gian besar wilayah tersebut.

Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain beberapa kali mengirimkan bantuan melalui udara. Pengiriman bantuan dari udara kembali dilakukan ke Gaza utara pada hari Senin (11/3/2024).

Baca juga : Berkah Ramadan & Politik Sejuk

AS, Qatar dan Mesir beru­paya menengahi dan mendorong gencatan senjata menjelang bulan puasa. Kesepakatan yang ditawarkan di antaranya pem­bebasan puluhan sandera Israel dan tahanan Palestina serta ma­suknya sejumlah besar bantuan kemanusiaan. Akan tetapi pem­bicaraan terhenti minggu lalu.

Hamas memberikan jaminan bahwa perjanjian apa pun harus bertujuan mengakhiri perang, mengembalikan jutaan warga Gaza yang melarikan diri, hingga memulihkan kondisi Gaza yang hancur lebur secara bertahap.

Namun Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ingin melanjutkan serangan sampai “ke­menangan total” melawan Hamas .

Baca juga : 16 Tokoh Merasa Mega Bisa Reparasi Demokrasi

Di saat yang sama, dia juga berada di bawah tekanan dari keluarga sandera. PM Israel itu menghadapi banyak kritik terkait pemerintahannya. LDU

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 14, edisi Rabu, 13 Maret 2024 dengan judul "Ramadan Di Bawah Ancaman Bombardir Israel Warga Gaza Kelaparan Dan Kedinginan Parah"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.