Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kasus Bunuh Diri Meningkat Konseling Perlu Ditingkatkan
Muhammad Iqbal: Tekanan Hidup Semakin Tinggi
Selasa, 12 Maret 2024 07:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tren angka bunuh diri di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Data dari Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP), terdapat 670 jumlah kasus bunuh diri yang resmi dilaporkan.
Data tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan data kepolisian dan Sample Registry System (SRS) di Kementerian Kesehatan.
Merujuk data SRS pada 2018, yang sudah disesuaikan dengan estimasi kelengkapan survei 55 persen, angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia sebesar 1,12 per 100.000 penduduk.
Baca juga : Golkar Ogah Cawe-cawe Kabinet Prabowo-Gibran
Kalau melihat data Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 ada 267,1 juta jiwa. Ini berarti, ada 2.992 kematian akibat bunuh diri pada tahun tersebut.
Data terbaru, satu keluarga berinisial EA (51), AIL (52), JWA (13) dan JL (18), diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
"Keempat korban diduga melompat dari rooftop apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya, Minggu (10/3/2024).
Menurut penjelasannya, keempat jasad korban ditemukan petugas keamanan yang berjaga di lobi apartemen.
Baca juga : BKS Genjot Kualitas Layanan
Kenapa semakin banyak warga yang memilih jalan bunuh diri. Apa faktor penyebabnya? Owner Rumah Konseling Assoc Prof Universitas Paramadina, Muhammad Iqbal mengatakan, salah satu penyebabnya adalah masalah kesehatan mental dan tekanan hidup semakin tinggi.
"Penyebab orang melakukan bunuh diri ada banyak faktor, baik masalah kesehatan fisik, mental, tekanan hidup, lingkungan, keyakinan dan pengaruh media," katanya.
Lalu, apa solusi yang harus dilakukan? anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyarankan agar Pemerintah masif melakukan konseling kesehatan mental.
"Saya kira Pemerintah perlu menggandeng tokoh agama maupun psikolog," anjurnya.
Baca juga : Demi Cegah Tawuran, Polda Metro Larang Sahur On The Road
Untuk lebih jelasnya berikut wawancara dengan Muhammad Iqbal terkait hal ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya