Dark/Light Mode

Berkah Ramadan & Politik Sejuk

Rabu, 13 Maret 2024 05:02 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah gonjang-ganjing dan hiruk pikuk politik selama Pemilu 2024, saatnya kita rehat dari berbagai pertarungan “brutal” untuk meraih kekuasaan. Di Ramadan ini, di bulan yang penuh berkah ini, dunia politik seyogyanya ikut sejuk. Saatnya segala persaingan dan gesekan politik digantikan dengan keakraban, rasa persaudaraan, dan sikap saling menyayangi sesama.

Cukup sudah segala cara-cara kasar dalam politik mewarnai 11 bulan yang lalu. Cukup sudah politik caci maki, politik sumpah serapah, politik hina dina, terjadi selama 11 bulan kemarin. Jangan dilanjutkan lagi. Selama Ramadan, mari kita isi dunia politik dengan penuh keberkahan.

Baca juga : 16 Tokoh Merasa Mega Bisa Reparasi Demokrasi

Santun dalam politik memang bukan hal mudah. Sebab, hawa dunia politik itu panas, penuh persaingan, dan mengandung tensi tinggi. Apalagi pertarungan Pilpres 2024 belum selesai. Setelah rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU selesai, pertarungan akan berlanjut di Mahkamah Konstitusi (MK) dan juga mungkin di DPR dengan munculnya hak angket Pemilu.

Meski begitu, bukan berarti politik berkah tidak bisa dilakukan. Jika semua elite politik berkomitmen, politik berkah itu tentu bisa dilakukan. Para elite harus mampu mengerem diri melakukan serangan-serangan ke musuh politiknya dalam rangka memengaruhi hasil Pemilu. Para elite juga harus mampu menunjukkan sikap teladan kepada para pendukungnya untuk lebih santun dan menghargai serta menghormati proses politik yang sudah berlangsung.

Baca juga : Bursa Ketum Golkar Mulai Ramai, Airlangga Makin Kokoh Di Beringin

Jika masih merasa Pemilu lalu penuh kejanggalan, maka lakukanlah gugatan atau proses lain yang sesuai prosedur tanpa dibarengi dengan ujaran kebencian atau pernyataan penuh hasutan. Barengilah semua proses itu dengan sikap-sikap santun serta lembut. Yakinkan diri, kesantunan juga bisa menghasilan dalam sebuah proses gugatan. Bahkan, bisa jadi kesantunan lebih ampuh dalam mengawal proses gugatan daripada sikap marah-marah atau mutung.

Di luar pertarungan politik itu, yang perlu dilakukan para elite di Ramadan ini adalah dengan memperbanyak berbagi ke masyarakat, meningkatkan silaturahmi, atau membuat langkah-langkah positif untuk rakyat. Saat ini, rakyat butuh kepedulian elite. Di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit seperti sekarang, dengan harga barang-barang kebutuhan pokok melonjak, rakyat lebih membutuhkan perhatian dan uluran tangan dibanding dengan dijejali kata-kata kasar menyerang lawan dari para elite.

Baca juga : Mahfud-Gibran Saling Sapa Di Dunia Maya

Jika kita mampu menjalani Ramadan ini dengan penuh keberkahan, insya Allah dunia politik kita bisa lebih sejuk. Keberkahan yang terpatri selama Ramadan bisa menjadi pembimbing kita mengarungi bulan-bulan selanjutnya, sampai pelantikan presiden baru pada 20 Oktober nanti.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.