Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dalam Komitmen Indo-Pasifik

Indonesia Dorong ASEAN dan China Bergandengan Tangan

Minggu, 3 November 2019 20:03 WIB
Para pemimpin negara ASEAN dan China bergandengan tangan saat berfoto bersama dalam KTT ASEAN – China, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11). (Foto Rahmat/Humas Sekkab)
Para pemimpin negara ASEAN dan China bergandengan tangan saat berfoto bersama dalam KTT ASEAN – China, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11). (Foto Rahmat/Humas Sekkab)

RM.id  Rakyat Merdeka -  

Indonesia ingin mendorong ASEAN saling bekerja sama, bergandengan tangan berkolaborasi daripada menjadi rival di kawasan Indo-Pasifik Dalam kaitan ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kerja sama yang selama ini dilakukan ASEAN dengan Republik Rakyat China merupakan lokomotif bagi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan.

“Dalam kaitan ini, Presiden mengatakan bahwa melalui outlook ASEAN mengenai Indo-Pasific maka Indonesia ingin mendorong kolaborasi yang menjadikan rivalitas menjadi kerja sama, dan kita juga ingin menyebarkan perdamaian dan stabilitas di dalam konteks yang lebih besar, di dalam kawasan yang lebih besar yaitu kawasan Indo-Pasific,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengutip pidato Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN-China, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11).

Presiden, kata Retno, sekali lagi menyampaikan mengenai rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah Indo Pacific Infrastructure Connectivity Forum, tahun depan, yang tentunya ini terbuka bagi kerja sama dengan China.

Baca juga : Jokowi Ajak Pemuda di Seluruh Tanah Air Bergandengan Tangan, Gerakkan Indonesia

“Presiden juga mengatakan sinergi antara Master Plan of ASEAN on Connectivity tahun 2025, dan Belt and Road Initiative adalah merupakan suatu keniscayaan,” jelas Menlu dalam Media Briefing Menlu usai kegiatan hari kedua KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11).

Dalam KTT ASEAN – China itu, menurut Retno, Jokiwi juga menyoroti mengenai masalah pentingnya strategic trust. “Presiden mengatakan bahwa strategic trust ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan perdamaian, termasuk di dalamnya adalah di Laut China Selatan.”

 Jokiwi menekankan mengenai pentingnya menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dan juga me-recognise adanya kemajuan yang ada di dalam negosiasi code of conduct.

“Yang diinginkan Presiden adalah agar sentimen positif yang tercipta di dalam meja perundingan melalui first reading negosiasi untuk Code Of Conduct (COC) ini juga tercermin di situasi lapangan berarti situasi di Laut China Selatan,” terang Retno.

Baca juga : Sekjen Kemendagri Dorong Sinergitas dan Harmonisasi DPRD dengan Pemda

Mitra Besar

Mengenai suara negara-negara ASEAN lainnya, Menlu menjelaskan, beberapa isu yang disampaikan antara lain tentunya Laut China Selatan dengan tekanan bahwa ada COC yang sedang dinegosiasikan dan hampir semua negara menyampaikan mengenai pentingnya untuk menghormati hukum internasional termasuk untuk UNCLOS.

Kemudian, negara anggota juga menyadari dan menyampaikaan bahwa China merupakan mitra besar perdagangan ASEAN, dan dari pihak China, mereka juga menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat perdagangan yang terbuka dengan ASEAN. Selain itu, negara-negara anggota ASEAN juga menyampaikan mengenai keamanan maritim dan juga ancaman kejahatan lintas batas.

Retno memaparkan tiga hal yang difokuskan China. Di pilar politik, sorotannya adalah mengenai proses negosiasi di dalam konteks COC yang sedang dilakukan. Di pilar ekonomi menyoroti mengenai masalah kemitraan perdagangan, kemitraan ekonomi dan mengenai pasar yang terbuka.

Baca juga : Kementan Dorong Strategi Percepatan Tanam Padi dengan Teknologi Semai Kering

Sementara di pilar ketiga mengenai hubungan antarmasyarakat, termasuk soal exchange of students melalui scholarship. Retno menambahkan, tercatat pada tahun lalu, misalnya terdapat 57 juta manusia yang saling berkunjung antara ASEAN dengan China.

Dalam kegiatan ini, Jokowi didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.