Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Para Srikandi Indonesia Dukung Pembentukan Dewan Pengawas KPK

Minggu, 15 September 2019 12:36 WIB
Sekelompok perempuan yang mengatasnamakan Srikandi Indonesia saat menggelar aksi simpatik dalam area Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu pagi (15/9). (Foto: Istimewa)
Sekelompok perempuan yang mengatasnamakan Srikandi Indonesia saat menggelar aksi simpatik dalam area Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu pagi (15/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekelompok perempuan turun dalam aksi simpatik dalam area Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu pagi (15/9). Mereka menamakan diri Srikandi Cinta Tanah Air. Di acara, mereka membagikan gantungan kunci sebagai simbol mendukung pembentukan dewan pengawas di KPK. 

Asogi Akbar, koordinator aksi, mengatakan bahwa KPK semestinya tidak perlu alergi dengan adanya revisi UU Nomor 30/2002 tentang KPK oleh DPR. Sebab, KPK juga terbentuk dari produk politik lembaga legislatif tersebut. 

Baca juga : BI Dukung Pencegahan TPPU Dan Pendanaan Terorisme

"Jika pada saat dilahirkannya mereka tidak menaruh kecurigaan, mengapa adanya rencana revisi terhadap UU KPK rasa curiga mereka bangun? Ini kan aneh," ucapnya.

Asogi menyatakan, anggapan dibentuknya dewan pengawas sebagai suatu ancaman dan pelemahan terhadap institusi KPK, tidaklah benar. Menurut Asogi, hal tersebut hanya sebuah kekhawatiran yang yang berlebihan. Bahkan cenderung di buat-buat.

Baca juga : Indonesia Mampu Penuhi Protein Hewani dalam Negeri

"Tidak tepat jika KPK mempersoalkan adanya dewan pengawas. Sebab, fungsi dan wewenang dewan pengawas pun sudah pasti akan diatur dengan sangat detail dalam revisi Undang-Undang tersebut," ujarnya. 

Pemerintah, lanjut Asogi, tidak boleh takut terhadap provokasi dan narasi-narasi kebencian yang di bangun Wadah Pegawai KPK beserta jejaringnya baik LSM maupun lembaga lain yang selama ini mereka rajut. "Sangat berlebihan jika ada salah satu orang dalam KPK yang mengatakan bahwa revisi tersebut bertujuan untuk melemahkan KPK," tutupnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.