Dark/Light Mode

Pakai GeoAI Pantau Karhutla, Gakkum KLHK Dipuji Di Oslo Tropical Forest Forum

Jumat, 28 Juni 2024 16:07 WIB
Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024. (Foto: KLHK)
Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024. (Foto: KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemajuan dan penggunaan teknologi Geo Spasial jadi perhatian dalam Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024. 

Langkah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggunakan Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI) dalam memantau hutan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diapresiasi dalam Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024. 

Kemajuan dan penggunaan teknologi Geo Spasial jadi perhatian dalam OTFF 2024 dengan menggelar sesi diskusi “From satellite imagery to action on the ground: Linking data, people, and policy development of effective forest protection” di Clarion Hotel The Hub, Oslo, Norwegia dari 25-26 Juni 2024.

Dirjen Penegakan Hukum KLHK (Gakkum), Rasio Ridho Sani, diundang menjadi salah satu pembicara. Pembicara lainnya ada Tasso Azevedo (General Coordinator, MapBiomas), Christian Samper (Managing Director and Leader of Nature Solutions, Bezos Earth Fund), Jamal Annagylyjova (CBD Secretariat), dan Joana Faggin (Senior Researcher and team manager Deforestation-free Supply Chains, Aid Environment) beserta Mikaela Weisse (Director Global Forest Watch, WRI). 

Dalam paparannya, Rasio Ridho Sani menyampaikan penegakan hukum yang konsisten menjadi komitmen pemerintah Indonesia. Di Gakkum Center Intelligence (GIC) KLHK penerapan sains dan teknologi merupakan elemen penting, termasuk penggunaan satellite imagery, dalam mendukung pengambilan keputusan.

Baca juga : Hentikan Karhutla, Gakkum KLHK Segel 4 Perusahaan Di Kalbar

Menurutnya, penggunaan data dan informasi yang akurat merupakan keharusan dalam penegakan hukum. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat maka multi layer-multi tools analysis harus dilakukan, dalam monitoring dan penegakan hukum terkait gangguan keamanan kawasan hutan baik kebakaran dan perambahan serta pencemaran lingkungan. 

Multi-tools analysis yang dilakukan antara lain melalui pemanfaatan Satellite Imagery, Geospatial Artificial Intelligence (GeoAI), dan Field Investigation,” ujarnya.

Dia menjelaskan, penggunaan teknologi dengan didukung multi-layer analysis termasuk penggunaan GeoAI telah mempercepat dan meningkatkan akurasi deteksi, intervensi, dan aksi penegakan hukum terhadap aktivitas terkait deforestasi dan pencemaran serta perusakan lingkungan. 

Penggunaan GeoAI serta upaya penegakan hukum secara konsisten dan intensif yang dilakukan oleh KLHK dalam pengamanan hutan tropis mendapatkan apresiasi dan perhatian dari para peserta dan pembicara.

Mikaela Weisse, Director Global Forest Watch-WRI mengapresiasi, pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh Gakkum Intelligence Center, termasuk inisiatif dan inovasi terkait penerapan multi-layer analysis dengan GeoAI dalam monitoring kawasan hutan, khususnya terkait penegakan hukum.

Baca juga : Naik Heli, Kapolri Pantau Langsung Arus Mudik Di Jalan Tol Dan Arteri

Penggunaan GeoAI yang dilakukan oleh KLHK juga menjadi perhatian Menteri Lingkungan dan Iklim Kerajaan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen. Menteri Eriksen telah melakukan kunjungan langsung ke Gakkum Intelligence Center pada Jumat, 31 Mei 2024. Dia melihat bagaimana penggunaan GeoAI dalam pemantauan karhutla dan perambahan kawasan hutan oleh Gakkum LHK.

Untuk memperkuat upaya penegakan hukum, Rasio Ridho Sani mengatakan, KLHK terus memperkuat penggunaan teknologi penginderaan jauh (remote sensing menggunakan satellite imagery) dan GeoAI. Langkah ini dilakukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif dalam mendukung operasi penegakan hukum. 

Sebanyak 2.133 operasi pengamanan lingkungan dan kawasan hutan telah dilakukan oleh Gakkum KLHK dan berhasil mengamankan kawasan hutan seluas 27.347.065 ha. Operasi penegakan hukum yang dilakukan juga berkontribusi terhadap penurunan laju deforestasi Indonesia, serta berdampak terhadap penurunan karhulta. 

Di bawah kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya Bakar, angka deforestasi Indonesia mencapai angka terendah dalam 33 tahun terakhir sebesar 0,13 juta hektar. Capaian penurunan angka deforestasi Indonesia ini telah mendapatkan apresiasi dalam OTFF 2024.

Rasio Ridho Sani mengatakan, pentingnya penggunaan GeoAI dalam penegakan hukum LHK karena dapat meningkatkan percepatan pemantauankawasan hutan serta karhutla. GeoAI juga mampu meminimalisir terjadinya human error dalam kegiatan analisis spasial serta membantu proses otomatisasi kegiatan analisis spasial, pelaporan, serta diseminasi data dan informasi.

Baca juga : Pengamat Unair: Moeldoko Pantas Berlaga Di Pilpres

Namun, kata dia, ada berbagai tantangan yang menjadi perhatian dalam GeoAI antara lain kebutuhan data dan informasi yang akurat dan berkelanjutan untuk mengembangkan proses pembelajaran mesin (machine learning). Penggunaan GeoAI memerlukan media penyimpanan dan analisis data yang besar dan mumpuni serta memerlukan satellite imagery resolusi tinggi. 

Kata dia, GeoAI juga memerlukan proses penyesuaian dan pengembangan berkelanjutan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang mutakhir. Kapasitas personil yang mumpuni sangat diperlukan, dan harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengamanan LHK, Rudianto Saragih Napitu mengatakan, Gakkum LHK terus memperkuat pemanfaatan teknologi GeoAI untuk mengoptimalkan sistem penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia, seperti pembaharuan teknologi deteksi bukaan lahan dengan citra resolusi tinggi, peningkatan kapasitas personil dalam menindaklanjuti deteksi GeoAI.

"Serta kolaborasi dengan pengelola tapak seperti KPH untuk menggunakan GeoAI sebagai panduan awal dalam melaksanakan pengamanan teritorial," tukasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.