Dark/Light Mode

Perkuat Hubungan, Wamenlu Iran Kunjungi Jakarta

Posisi Indonesia Akan Selalu Diperhitungkan

Kamis, 15 Agustus 2024 06:20 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Mohammad Hasan Sheikholeslami (kanan) didampingi Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Mohammad Hasan Sheikholeslami (kanan) didampingi Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, menggelar jumpa pers di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan Iran dan Indonesia diyakini akan makin lengket di bawah kepemimpinan Pemerintah Prabowo-Gibran. Apalagi hubungan kedua negara telah berlangsung selama 74 tahun.

Hal itu Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Iran Bidang Studi dan Penelitian Mohammad Hasan Sheikholeslami di kediaman Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (13/8/2024). Sheikholeslami berkunjung ke Jakarta untuk memperkuat hubungan negaranya dengan Indonesia.

“Faktanya, Iran dan Indonesia adalah negara dengan sejarah dan peradaban yang sangat panjang. Hubungan bilateral kedua negara selalu positif dan kita tidak pernah mengalami kesulitan antara kedua negara,” ujar Sheikholeslami yang didampingi Dubes Iran Mohammad Boroujerdi.

Baca juga : Harvey Moeis Diduga Beli Porsche Bodong

Dia menjelaskan, hubungan baik kedua negara itu juga didukung oleh kunjungan kenegaraan mendiang Presiden Ebrahim Raisi ke Jakarta pada Mei 2023. Kunjungan kenegaraan tersebut juga diikuti dengan penandatanganan 11 nota kesepahaman oleh kedua negara.

Menurut Sheikholeslami, posisi Indonesia akan selalu diperhitungkan Iran. Terlebih, salah satu fokus pemerintahan baru Iran saat ini adalah memperkuat hubungan dengan negara-negara Islam.

“Hal yang sama tampaknya juga terjadi di Indonesia. Kami berharap hubungan ini dapat ditingkatkan dalam waktu dekat,” harapnya.

Baca juga : Cut Intan Nabila, Digebukin Dan Dicakar Suami

Lebih lanjut, dia menyinggung kedua negara masih menghadapi tantangan untuk memperluas hubungan bilateral. Tantangan datang dari berbagai kelompok masyarakat di kedua negara, seperti para cendekiawan, budayawan dan berbagai golongan masyarakat lain.

“Tantangannya, yakni tidak saling mengenal, atau kurangnya pengenalan antarkedua negara. Ini dapat menciptakan kesalahpahaman atau penafsiran yang keliru satu sama lain,” tuturnya.

Untuk itu, Sheikholeslami melakukan beberapa pertemuan dengan berbagai para cendekiawan, sejumlah institut penelitian, badan strategi dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan perkumpulan para cendekiawan dan pemikir di Indonesia.

Baca juga : AGK Tidak Maju, Bahlil di Atas Angin

“Kami percaya diperluasnya hubungan dan interaksi kedua negara ini sangat penting,” kata Sheikholeslami.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih ucapan belasungkawa dari Pemerintah dan masyarakat Indonesia atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.