Sate Ayam Laris Manis Saat Bazaar Amal di Korea Utara

RM.id  Rakyat Merdeka - Hanya dalam satu jam sate ayam habis terjual dalam International Autumn Bazaar/bazar amal internasional yang diselenggarakan oleh Pyongyang International Women's Association (PIWA) di Kedutaan Besar Mongolia di Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK)/Korea Utara pada 30 November 2019.

Dalam bazar tersebut, KBRI Pyongyang membuka stan yang menyajikan ragam kuliner Indonesia, seperti sate ayam, nasi goreng, dan mie goreng. Stan Indonesia juga diramaikan oleh masyarakat Indonesia di Korea Utara yang menjual berbagai panganan khas Indonesia, seperti nasi uduk, kue klepon, risol, hingga martabak manis.

Baca juga : Ada Hamish Daud dan Dian Sastro di Pertamina Voluntary Days 2019

"Saya sangat senang karena makanan Indonesia ludes dalam satu jam setelah bazar amal dibuka. Masyarakat asing berkunjung ke stan kita menyampaikan bahwa mereka sengaja datang ke bazar ini untuk memburu makanan Indonesia, khususnya sate ayam. Sate ayam memang selalu menjadi favorit masyarakat asing sehingga kita upayakan menu ini selalu ada dalam setiap perhelatan bazar amal di Pyongyang," kata Elisabeth Napitupulu, istri Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu.

"Tidak hanya itu, nasi goreng, mie goreng, dan berbagai kue yang kita sajikan juga menarik perhatian pengunjung. Mayoritas masyarakat asing yang datang ke stan kita tidak hanya membeli satu porsi. Banyak dari mereka yang membeli lebih dari dua porsi untuk dibawa pulang karena anggota keluarga yang tidak datang saat itu sengaja menitip untuk mendapatkan makanan Indonesia," lanjut Elisabeth dalam keterangan yang diterima RMco.id

Baca juga : Lima Tahun Lagi, Messi Masih Dipercaya Tetap di Barcelona

Promosi kuliner Indonesia merupakan salah satu program utama KBRI Pyongyang. Untuk itu, kegiatan yang melibatkan masyarakat asing dan setempat selalu dimanfaatkan untuk mengenalkan kuliner Indonesia. Hal ini sejalan dengan arahan Duta Besar Berlian Napitupulu di mana setiap kesempatan merupakan peluang untuk mempromosikan Indonesia.

"Indonesia telah memiliki citra yang begitu baik di Korea Utara, tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga masyarakat asing. Untuk itu, kita harus memanfaatkan citra positif ini dengan mempromosikan Indonesia dari hal yang paling sederhana namun memberikan dampak besar, salah satunya melalui kuliner.

Baca juga : Jangan Sampai, Ada Aparat Yang Tidak Siap Saat Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Tahun ini, kami telah menyelenggarakan dua kali demo masak makanan Indonesia baik untuk koki maupun masyarakat setempat. Harapan kami bahwa kuliner Indonesia tidak hanya dikenal pada one time event tetapi dapat disajikan di berbagai restoran di Korea Utara secara reguler," sambungnya.

Bazar amal internasional merupakan program yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh PIWA, organisasi wanita yang merupakan istri dari masyarakat asing yang tinggal dan bekerja di Korea Utara. Pada bazar amal kali ini, sebanyak sepuluh kedutaan besar asing berpartisipasi, yaitu Indonesia, Ceko, Jerman, Nigeria, Iran, RRC, Rumania, Mongolia, Vietnam, dan Rusia. Kedutaan besar asing tersebut menjual berbagai macam makanan dan cendera mata khas negara masing-masing. Di samping itu, bazar amal juga melelang berbagai barang yang disumbangkan kedutaan besar. Hasil penjualan dan lelang tersebut akan digunakan untuk program pendidikan dan sosial yang ditujukan bagi masyarakat Korea Utara.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.