Dark/Light Mode

Total 65 WNI Tiba Dari Suriah, Ini Kontak Kemlu Jika Ada Keluarga Mau Dievakuasi

Senin, 16 Desember 2024 12:56 WIB
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha. Foto: Larasati Dyah Utami/RM
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha. Foto: Larasati Dyah Utami/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 30 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil diselamatkan dari wilayah konflik di Suriah. Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengatakan, para WNI tiba dengan selamat di Tanah Air kemarin, Minggu (15/12). 

Upaya tersebut merupakan gelombang kedua dari rangkaian evakuasi WNI di Suriah. Judha mengungkapkan, situasi di Suriah masih dinamis pasca penggulingan kekuasaan rezim Al-Assad. 

"Sebelumnya, Pemerintah RI telah mengevakuasi 35 WNI dalam evakuasi gelombang pertama pada tanggal 12 Desember 2024. Dengan demikian, total jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Suriah oleh Pemerintah RI adalah 65 WNI," kata Judha di Kantor Kemlu Jakarta, Senin (16/12).

Direktur Kemlu ini juga mengungkapkan alur evakuasi para WNI yang membutuhkan serangkaian kordinasi antara pemerintah Indonesia dan pihak-pihak di Suriah. 

Baca juga : Menlu AS Kumpul Dengan Negara Arab Di Yordania

Judha mengatakan, alur evakuasi gelombang kedua sama seperti proses evakuasi gelombang pertama. Evakuasi gelombang kedua tersebut dilakukan menggunakan jalur darat dengan melintasi perbatasan Masnaa di Suriah untuk sampai di Lebanon. Evakuasi dilanjutkan penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

"Para WNI berasal dari beberapa daerah di Indonesia, yaitu Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. WNI terdiri dari 25 wanita dan 5 laki-laki," kata Judha.

Saat ini, Kemlu terus melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan WNI di Suriah terkait kesediaan evakuasi ke tanah air. Sesuai pendataan sebelumnya, sebanyak 1.162 WNI berdomisili di Suriah. 

Sebanyak 65 diantaranya telah kembali ke tanah air, dan sebanyak 84 WNI telah menyatakan ingin kembali ke Tanah Air. Direktur Kemlu mengatakan, Kemlu dan KBRI Damaskus terus memonitor dari dekat situasi keamanan di Suriah.

Baca juga : Donald Trump: Ini Adalah Kemenangan Rakyat Amerika Yang Luar Biasa

"Hingga saat ini, situasi keamanan sangat dinamis, termasuk Israel masih terus melancarkan serangan ke Suriah. Mempertimbangkan hal tersebut, status Siaga Satu di seluruh Suriah yang telah ditetapkan sejak 7 Desember 2024 tetap dipertahankan hingga saat ini," lanjutnya.

Judha memastikan, pemerintah telah mengambil berbagai langkah pelindungan WNI. Koordinasi intensif antar-Kementerian/Lembaga dilakukan, serta pemutakhiran Rencana Kontingensi termasuk jalur evakuasi.

Pihaknya juga telah melakukan pertemuan daring dengan WNI di Suriah, serta melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Hal ini dilakukan guna memastikan koridor yang aman bagi pergerakan WNI menuju perbatasan.

Kemlu mengimbau agar WNI tetap memperhatikan perkembangan situasi keamanan di Suriah, serta meningkatkan kewaspadaan. Para WNI yang masih ada di Suria diminta untuk menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu, serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Damaskus dan antar-sesama WNI.

Baca juga : Terima Delegasi Jerman, Kemlu Tawarkan Peningkatan Kerja Sama Dialog Regional

"Bagi masyarakat yang memiliki keluarga yang berada di Suriah, Kementerian Luar Negeri RI juga mengimbau untuk menghubungi Hotline Direktorat Pelindungan WNI melalui nomor kontak: +6281-290-070-027, dan Hotline KBRI Damaskus melalui nomor kontak: +963 954 444 810," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.