Dark/Light Mode

Coronavirus Makin Menggila, Tiga Negara Siap Evakuasi Warganya Dari Wuhan

Minggu, 26 Januari 2020 12:45 WIB
Hiruk-pikuk rumah sakit di China, menangani pasien new coronavirus. (Foto: SCMP)
Hiruk-pikuk rumah sakit di China, menangani pasien new coronavirus. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Rusia tengah bersiap mengevakuasi warganya dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menyusul semakin maraknya penyebaran new coronavirus yang bermula dari kota tersebut.

Angka kematian akibat virus Wuhan meroket pada Minggu (26/1), dengan jumlah 56 korban jiwa menurut catatan Komisi Nasional China.

Virus maut ini menginfeksi 1.975 orang di China daratan, dan 2.022 di seantero jagat. Angkanya melonjak tajam dalam 24 jam, dari 15 angka kematian dan 688 kasus terinfeksi virus.

Baca juga : Sewa Pesawat, AS Evakuasi Diplomat dan Warganya dari Wuhan

Tak mau hal yang lebih buruk terjadi, Kementerian Luar Negeri AS mengkonfirmasi akan memulangkan personelnya dari Konsulat Wuhan.

Kementerian Luar Negeri AS juga menawarkan sejumlah kursi terbatas kepada WN Amerika Serikat dengan penerbangan menuju San Fransiaco, yang akan berangkat pada Selasa (28/1). Individu yang berisiko paling tinggi terhadap coronavirus, akan mendapat prioritas.

Sementara itu, Prancis sedang mempertimbangkan layanan bus untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan. Untuk keperluan tersebut, Kementerian Luar Negeri Prancis telah menyiapkan saluran telepon darurat.

Baca juga : Virus Korona Makin Menyebar, Wali Kota Wuhan Didesak Mundur

Rusia juga bersiap ambil langkah. Seperti dikutip South China Morning Post pada Minggu (26/1), Ria News Agency melaporkan, pemerintah Rusia telah berkonsultasi dengan Beijing, untuk mengevakuasi warganya. Baik dari Wuhan, atau kota lainnya di Provinsi Hubei.

Saat ini, 30 provinsi di China yang melaporkan kasus virus Wuhan di wilayahnya, telah memberlakukan status Siaga I. Hal ini ditujukan untuk menyetop penyebaran virus, yang dapat mengakibatkan penyakit pneumonia berat.

Akses transportasi di kota-kota China, kini juga semakin dibatasi.

Baca juga : 87 Persen Penyelenggara Negara Belum Laporkan Hartanya ke KPK

Shantou, kota di bagian selatan Provinsi Guangdong menjadi kota terakhir yang menutup akses transportasi, mulai Senin (27/1) besok. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.