Dark/Light Mode

Mahfud MD: Negara Pancasila Tiru Negara Madinahnya Nabi Muhammad

Sabtu, 7 Desember 2019 20:56 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di acara Silaturrahim Nasional Ulama, Umaro’, TNI dan Polri yang digelar Jamaah Ahlut Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdhiyah (Jatman) di pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (07/12). Foto: Istimewa
Menkopolhukam Mahfud MD dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di acara Silaturrahim Nasional Ulama, Umaro’, TNI dan Polri yang digelar Jamaah Ahlut Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdhiyah (Jatman) di pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (07/12). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menkopolhukam Mahfud MD menilai, Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara, secara substansial meniru negara yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah. 

Negara Madinah adalah negara yang ideal karena tidak ada pemaksaan kehendak kepada rakyatnya untuk memeluk salah satu agama, yakni Islam. 

Hal ini disampaikan Mahfud saat menjadi narasumber pada acara Silaturrahim Nasional Ulama, Umaro’, TNI dan Polri yang diselenggarakan oleh Jamaah Ahlut Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdhiyah (Jatman) di pendopo Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (07/12).

Baca juga : SK Sudah Terbit, Plt Dirut Garuda Fuad Rizal Rangkap Jabatan

Hadir dalam acara ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Pekalongan Asif Qolbihi, dan Maulana Habib Lutfi bin Yahya sebagai ketua Jatman, serta para Kiai dan Habaib. 


Mahfud MD menerangkan, saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah dan mendirikan negara, ia sempat digosipin oleh kaum perempuan dan ibu-ibu, bahwa masyarakat Madinah akan dipaksa oleh Nabi Muhammad SAW untuk memeluk Islam.

Mendengar gosip tersebut, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan melalui istrinya, Siti Aisyah, dirinya diutus oleh Allah bukan untuk memaksa orang memeluk Islam. Akan tetapi, ia diutus untuk menyampaikan agama yang lurus dan toleran. 

Baca juga : ``Memberi Manfaat Lebih``

"Sampaikanlah wahai Istriku kepada kaum ibu yang bergunjing khawatir tadi, bahwa aku diutus untuk menyampaikan agama lurus namun toleran. Innama buitstu liddin alhanifiyah al samhah," kata Mahfud MD, menirukan ucapan nabi. 

Lebih lanjut, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan, pada saat Nabi berhasil menaklukkan Kota Mekah, beliau mempersilakan penduduk yang mau aman hendaknya masuk ke dalam Masjid. Hebatnya, yang tidak mau masuk Masjid juga tidak dipaksa dan tetap aman. 


Karena itu, siapapun tidak dibenarkan memaksakan kehendak terutama dalam beragama. Inilah nilai-nilai yang dianut oleh pendiri bangsa ini ketika menentukan  dasar negara yang kemudian disepakati dan dirumuskan menjadi Pancasila. 

Baca juga : Mahfud MD: Pancasila dan Islam Tak Bertentangan, Tapi Saling Menjiwai

"Jadi Pancasila itu adalah perjanjian suci, mitsaqon gholidho, antara para pendiri bangsa ini yang nilai-nilainya mengambil dan mencontoh ajaran Nabi," tandas Mahfud. 

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertahanan era Abdutrrahman Wahid mengajak para Kiai dan Habaib yang hadir menyebarkan Islam yang ramah bukan Islam yang marah. Seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad dan ulama di nusantara dahulu. [FAQ
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.