Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadir Lagi Festival Sinema Australia Indonesia, Gratis

Jumat, 14 Februari 2020 17:08 WIB
Daniel Mananta dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan saat pembukaan Festival Sinema Australia Indonesia di Jakart. (Nanda Prananda/Rakyat Merdeka)
Daniel Mananta dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan saat pembukaan Festival Sinema Australia Indonesia di Jakart. (Nanda Prananda/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2020, sebuah perayaan kreativitas dan keragaman di industri film Australia dan Indonesia kembali digelar di Tanah Air. Acara ini gratis. Peminat bisa mendapatkan tiketnya, dengan mendaftarkan diri di fsai2020.eventbrite.com.

FSAI yang memasuki tahun kelima, akan dilaksanakan di enam kota besar, yakni Jakarta (14-16 Februari 2020), Surabaya (15 Februari 2020), Makassar (15 Februari 2020), Mataram (15-16 Februari), Bandung (21-22 Februari 2020), dan untuk pertama kalinya di Yogyakarta (28-29 Februari 2020).

Sebagai pembuka FSAI, film komedi romantis produksi Australia, Top End Wedding, di putar di CGV Grand Indonesia, Kamis (13/2) malam. Acara ini dihadir Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dan presenter Daniel Mananta. Daniel di acara ini didapuk sebagai Sahabat FSAI.

Dalam sambutannya, Dubes Gary Quinlan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, atas dukungan yang diberikan terhadap penanggulangan kebakaran hutan di Australia.

Dubes yang malam itu juga baru kembali dari Australia menyatakan, pertemuan antara Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan Presiden Joko Widodo berhasil dengan baik. Ia menyoroti juga kesepakatan yang dicapai kedua negara pada akhir tahun lalu, yang disebut Comprehensive Strategic Partnership.

Baca juga : Dilarang di Filipina, Grab Indonesia Pasang Kamera di Seluruh Armada

"Itu berarti ada rencana detail yang menunjukkan komitmen kedua negara untuk bekerja sama lebih banyak lagi, entah itu dalam hal ekonomi, keamanan dan pertahanan, maupun hal lainnya. Tapi sangat penting adalah apa yang bisa kita lakukan tentang hubungan antar masyarakat," ucapnya.

Gary Quinlan menekankan hubungan antar masyarakat tersebut sangat penting bagi kedua negara. Meski kedua negara sudah saling memperkuat dengan kerja sama dan hubungannya. 

"Oleh karena itu, kegiatan seperti festival film bisa membuat masyarakat kedua  negara saling memahami karena dari film tergambarkan tentang Australia dan Indonesia. Sehingga,  bisa saling mempelajari sama lain," katanya.

"Film merupakan jendela menuju budaya lain. Pilihan kami atas film Australia dan Indonesia karya para alumni Australia memberikan wawasan tentang kreativitas dan keragaman kedua negara kita," sambungnya.

Ia menambahkan, faktanya Australia memiliki industri film series komersial tertua di dunia. Pada 1906 Australia memproduksi film yang berjudul The Story of The Kelly Gang.  

Baca juga : Ketika Tiga Tokoh Pemuda Ethiopia Bicara Tentang Indonesia

FSAI 2020 tidak hanya memutar film-film produksi Australia dan Indonesia. Nantinya bakal ada sesi kelas film yang diisi pakar dan dosen film asal Deakin University, Australia, Simon Wilmot.

Simon Wilmot akan menjadi master class, dan memberikan materi kepada para sineas muda di Surabaya dan Yogyakarta. Simon Wilmot juga akan bergabung dengan Sahabat FSAI 2020.

"Australia dikenal dunia karena keahliannya dalam pembuatan dan studi film. Dan FSAI adalah platform ideal untul berbagi pengetahuan dan keterampilan," ucapnya.

Alumni Australia Daniel Mananta juga master class tentang karier di industri perfilman kepada calon sineas muda di Jakarta. Sebagai mentor dalam kelas tersebut, Daniel akan berbagi pengalamannya tentang pembuatan script writer.

"Jujur saya saya akan share perbedaan dari script film antara Indonesia dan Australia," ucap Daniel Mananta.

Baca juga : Gemerlap Budaya Indonesia Di Balttour 2020 Latvia

Selain Simon Wilmot, Daniel Mananta, Imogen Thomas, penulis dan sutradara drama keluarga Penduduk Asli Australia Emu Runner juga menghadiri pembukaan festival film di Jakarta. Dia akan menjadi master class untuk penonton di Jakarta dan Mataram.

Karya-karya yang diproduksi alumni Australia Indonesia yang berada dalam jajaran festival di tahun ini. Seperti Susi Susanti-Love All yang diproduseri Daniel Mananta dan dua film dari Mira Lesmana, yakni Bebas dan Kulari ke Pantai. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.