Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pakar Mesir Anggap Ketegangan Turki-Israel hanya untuk Tarik Simpati

Selasa, 25 Februari 2020 11:01 WIB
Recep Tayyip Erdogan (Foto: Istimewa)
Recep Tayyip Erdogan (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saluran televisi satelit Al-Arabia melansir tayangan mengenai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait palestina. Video berjudul 'Dusta Erdogan, Israel Adalah Musuh' menayangkan kompilasi kunjungan Erdogan ke Tel Aviv dan beberapa fakta yang cukup mengejutkan.

Tayangan itu menampilkan bukti-bukti bahwa Erdogan adalah pemimpin Muslim pertama yang melayat dan meletakkan karangan bunga ke pusara Herzi, pendiri Israel. Erdogan juga menemui sahabatnya, yaitu mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon.

Baca juga : Ini Daftar Lengkap Pemain dan Ofisial Persija untuk Musim 2020

Dalam video tersebut juga terlihat Erdogan sempat mengunjungi Masjid Al-Aqsa dengan dikawal pasukan keamanan Israel. Turki juga disebut sebagai negara pertama yang mengakui Israel pada 1949.

Turki dan Israel bahkan meningkatkan transaksi dagang mereka hingga 4 miliar dolar AS per tahun. Juga mengungkap pengakuan bahwa Al-Quds sebagai ibukota Israel. Keduanya juga melakukan kerja sama di bidang pariwisata, dengan adanya 60 penerbangan pesawat per minggu yang melayani rute antar kedua negara.

Baca juga : Sriwijaya Air Siapkan Penerbangan Ekstra Ke Pangkalpinang

Pakar Hubungan Internasional dari Mesir, Mohammad Hamid, berkomentar mengenai optimalisasi hubungan perdagangan dan ketertarikan antara Israel dan Turki. Dia mengatakan, hubungan keduanya sudah terjalin lama. Bahkan, Israel lebih mengutamakan Turki dibanding negara lain di bidang pariwisata. "Semen-semen Turki bahkan digunakan untuk mendirikan permukiman-permukiman di dalam wilayah Palestina dan Tepi Barat," kata Hamid, seperti dikutip dari Al-Arabia, Senin (24/2).

Lalu, Undang-Undang Eropa menyatakan untuk melarang produk impor yang diselundupkan dari pemukiman ilegal di Tepi Barat. Namun, produk-produk impor tersebut masuk ke Turki tanpa diberikan sanksi oleh Erdogan. "Semua isu yang dia (Erdogan) lontarkan tentang Palestina merupakan bentuk upaya untuk membangkitkan simpati bangsa-bangsa Arab," tuding Hamid.

Baca juga : Sharapova Ketiban Durian Runtuh di Brisbane

Hamid menuding, Erdogan hanya ingin terlihat seolah menjadi pembela Arab dan Pakistan. Di satu sisi, Erdogan melakukan hal tersebut karena menyadari bahwa ekonomi Turki sedang merosot. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.