Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
KBRI Riyadh Pantau Keberadaan Jamaah Umroh, Inilah Aturan Saudi
Kamis, 27 Februari 2020 12:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, Arab Saudi, terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi guna memastikan pelaksanaan teknis dari kebijakan penghentian sementara masuknya jamaah umroh ke Saudi.
Dalam keterangan pers KBRI Riyadh disebutkan, Duta Besar atau Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh Abegebriel dan tim memastikan keberadaan jamaah umroh warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di wilayah Arab Saudi. Untuk informasi lainnya, bisa menghubungi nomor hotline KBRI Riyadh : +966569173990 dan +966569094526. Nomor hotline KJRI Jeddah : +966503609667.
"Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel sedang melakukan pendekatan ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar jamaah Indonesia yang sudah mengantongi visa umroh diizinkan masuk ke wilayah Arab Saudi. Dengan pertimbangan Indonesia tidak termasuk dalam negara yang terkonfirmasi terkena wabah virus Corona," isi pernyataan itu.
Baca juga : Saudi Larang Masuk Jamaah Umroh, Kemenhub: Sejauh Ini Masih Normal
Namun berdasarkan komunikasi Dubes RI dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Mohammed Saleh Benten diperoleh informasi, Kementerian Haji dan Umroh sudah resmi menghentikan visa umrah untuk sementara.
Dilansir KBRI Riyadh, pengumuman tersebut dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Saudi pada Kamis, 27 Februari sekitar pukul 02.40 waktu setempat. Disebutkan, langkah Saudi tersebut untuk mendukung upaya menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemusnahan virus corona serta melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warga negara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke Saudi.
Termasuk menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council / GCC lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab).
Baca juga : Ace: Arab Saudi Harus Jelaskan, Sampai Kapan Jamaah Umroh Disetop
Tak hanya itu, Saudi juga menghentikan sementara masuknya warga negara yang terkena wabah virus corona, merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.
"Bagi warga negara Saudi yang saat ini telah berada di negara-negara tersebut yang sebelumnya keluar wilayah Saudi dengan menggunakan kartu tanda penduduk nasionalnya, dan warga negara dari negara-negara GCC lainnya yang saat ini berada di Arab Saudi serta bermaksud kembali ke negaranya masing-masing, agar otoritas terkait di entry point Saudi dapat memastikan dari negara mana pengunjung/warga negara tersebut berasal sebelum tiba di Saudi, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat bagi mereka yang datang dari negara anggota GCC lainnya," bunyi imbauan Kementerian Luar Negeri Saudi.
Menurut laporan Organisasi dari PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 25 Februari 2020, kasus Covid-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.
Baca juga : Kemacetan Jakarta Tak Menurun Setahun Terakhir
Di antara negara yang melaporkan kasus Covid-19 ada negara berpenduduk Muslim seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir, dan India. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya