Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ada Risiko Penahanan dan Tak Boleh Keluar Negeri
AS Ingatkan Warganya di China Agar Ekstra Waspada
Sabtu, 11 Juli 2020 22:17 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Departemen Luar Negeri AS mengingatkan warganya yang berada di China, agar terus meningkatkan kewaspadaan. Seiring risiko penegakan hukum yang dinilai sewenang-wenang. Termasuk, penahanan dan larangan keluar dari negara tersebut.
"Warga AS bisa saja ditahan, tanpa akses ke layanan konsuler, atau tidak mendapatkan informasi mengenai dugaan tindak kriminal yang mereka lakukan," demikian bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS dalam security alert alias peringatan keamanan yang ditujukan untuk warga Paman Sam yang berada di China.
Pernyataan itu juga menyebutkan, warga AS mungkin saja menghadapi proses interogasi yang melelahkan dan perpanjangan detensi, dengan alasan keamanan negara.
Baca juga : Tito Perintahkan Pemda Segera Dicairkan Dana Pilkada
"Petugas keamanan mungkin saja menahan dan/atau mendeportasi warga AS karena mengirim pesan elektronik pribadi yang kritis terhadap pemerintah China," imbuh pernyataan tersebut tanpa menjelaskan contoh spesifik.
Departemen Luar Negeri AS juga tidak menyebut alasan apa yang melatarbelakangi munculnya peringatan tersebut.
Peringatan keamanan ini muncul di tengah tingginya tensi hubungan bilateral antara AS dan China, atas berbagai persoalan global. Mulai dari pandemi Covid-19, perdagangan, UU Keamanan Hong Kong yang baru, dan dugaan pelanggaran HAM terhadap warga Uighur di wilayah Xinjiang.
Baca juga : Gubernur Riau: Pertanian Tak Boleh Berhenti, Gerakan Tanam Di Daerah Sendiri
Belum lama ini, Washington dan Beijing juga saling membatasi visa bagi pejabat kedua negara. Hal ini menandai hubungan yang semakin buruk.
Reuters melaporkan, Kementerian Luar Negeri China tidak dapat dimintai penjelasan soal ini, karena terbentur aturan jam kerja pada hari Sabtu.
Sebelumnya, pada Rabu (8/6), Beijing mengomentari peringatan serupa yang dikeluarkan pemerintah Australia, tentang kemungkinan risiko penahanan sewenang-wenang oleh pemerintah China. Mereka bilang, peringatan itu betul-betul konyol dan keliru. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya