Dark/Light Mode

Ajak Negara Lain, AS Jadikan China Musuh Bersama

Sabtu, 25 Juli 2020 08:21 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengemukakan pandangan yang tajam tentang persaingan Washington dengan Beijing. (Foto: net)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengemukakan pandangan yang tajam tentang persaingan Washington dengan Beijing. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dengan China masih belum menunjukkan babak akhir. Negeri Paman Sam malah mengajak negara lain jadikan China musuh bersama.

Ajakan ini disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, saat berbicara di Perpustakaan Presiden Richard Nixon di Yorba Linda, California, kemarin.

“Hari ini, China semakin otoriter di dalam negeri. Dan lebih agresif dalam memantik permusuhan atas kebebasan di mana pun,” ujar Pompeo.

“Jika negara-negara bebas tidak mengubah Komunis China, Komunis China yang akan mengubah kita,” sambungnya.

Pernyataan Pompeo itu dikeluarkan sehari setelah AS memerintahkan China untuk menutup konsulatnya di Houston, Texas. Pompeo mengemukakan pandangannya tentang persaingan Washington dengan Beijing dalam bahasa yang keras, yang mengingatkan kembali pada Perang Dingin AS dengan Uni Soviet.

Komentar Pompeo ini menandai tingginya ketegangan China di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Pidato keras ini adalah yang keempat dalam serangkaian pidato pejabat tinggi pemerintahan AS.

Baca juga : Bank Bukopin Pastikan Aksi Korporasi Terus Berlanjut

Sebelumnya, ada Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O’Brien, Direktur FBI Chris Wray dan Jaksa Agung Bill Barr, yang masing- masing berfokus pada ancaman China pada ideologi, spionase, dan perdagangan.

Sebelumnya, Pompeo menyatakan klaim geopolitik China di Laut Cina Selatan secara fundamental ilegal. Karena itu Pentagon mengirim dua kapal induk ke wilayah laut itu.

Pompeo mengatakan China telah mengambil keuntungan egois dari kemurahan hati AS dan Barat. Ini karena China menerapkan reformasi dan ber- gabung dengan ekonomi global dalam empat dekade terakhir.

Gantian Membalas

Sementara, China langsung membalas tindakan AS yang telah semena-mena menutup kantor konsul China di Houston. Beijing juga mencabut izin kantor konsulat AS di Chengdu, Provinsi Sichuan, kemarin.

“Langkah balasan ini adalah tanggapan yang sah dan perlu terhadap manuver tidak masuk

Baca juga : Bupati Lampung Utara Non Aktif dan Kroninya, Dieksekusi ke Rutan Bandar Lampung

akal Amerika Serikat,” kata Kementerian Luar Negeri China melalui sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

China mengecam keras tindakan dan tuduhan AS yang dinilai melanggar hukum internasional dan perjanjian kekonsuleran antara kedua negara. Tidak hanya itu, AS dituding melecehkan diplomat China, dan mengintimidasi serta menginterogasi mahasiswa China, bahkan menyita perangkat mereka.

Beijing menyatakan kedutaan besar mereka di Washington juga mendapat ancaman teror bom pada awal pekan ini. 

Seperti dilansir Surat Kabar Global Times, Kamis (23/7), teror bom dan pembunuhan itu terjadi di kantor biro visa kedutaan China di Washington. Menurut sumber, kantor itu berkali-kali menerima telepon misterius.

Aksi saling tutup kantor perwakilan ini kian memperkeruh ketegangan antara China dan AS.

Sebelum pandemi menyerang, kedua negara adidaya juga telah terlibat perang tarif perdagangan yang cukup mempengaruhi perdagangan global.

Baca juga : Menpora Ingin Indonesia Jadi Tujuan Pariwisata Olahraga

Berikutnya, kedua negara juga adu otot soal virus corona, kedaulatan Hong Kong, Taiwan, hingga Laut China Selatan.

Selain Houston, China memiliki lima misi diplomatik di AS, yakni konsulat di Chicago, Los Angeles, New York dan San Francisco, serta kedutaan besarnya di Washington DC.

Sementara itu, selain di Chengdu, AS memiliki misi diplomatik di lima kota di China: Guangzhou, Shanghai, Shenyang, Wuhan, dan keduta- an besarnya di Beijing. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.