Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berkiprah Di Kebon Sirih

Tina Toon Berani Kritik Mas Nadiem

Kamis, 23 Juli 2020 08:05 WIB
Tangkapan layar Agustina Hermanto alias Tina Toon dalam program Merdeka Bicara yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Rabu (22/7). (Foto: Facebook)
Tangkapan layar Agustina Hermanto alias Tina Toon dalam program Merdeka Bicara yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Rabu (22/7). (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta yang juga mantan penyanyi cilik, Agustina Hermanto alias Tina Toon menyoroti isu Nasional saat ini. Dia mengkritisi sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dikemukakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Hal itu disampaikan Tina saat menjadi narasumber Rakyat Merdeka dalam program Merdeka Bicara “Dari Panggung Seni ke Politisi’ di Jakarta, kemarin.

Bagi Tina, ide Menteri Nadiem Makarim ini baik, namun belum saatnya diterapkan. Soal itu, penyanyi yang terkenal lewat lagu “Bolo Bolo” ini sampai berkoordinasi langsung dengan sejumlah anggota komisi X DPR Fraksi PDIP agar rencana ini jangan sampai kejadian.

Baca juga : Tina Toon Vokalis Pendidikan Dan Masalah Banjir

Tina menolak sistem PJJ karena tidak semua masyarakat bisa mengakses internet. Selain itu, masyarakat juga akan terbebani. karena harus menyisihkan pendapatan untuk membeli kuota internet.

“Untuk negara maju ini mungkin tidak masalah. Tapi jangan sampai semua sekolah menerapkan sistem pembelajaran online yang dampaknya membuat anak putus sekolah,” katanya.

Selain itu, Tina juga mengkritisi mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diterapkan di DKI Jakarta. Pasalnya, kebijakan ini membuat banyak anak yang berprestasi tidak diterima di sekolah negeri karena terganjal usia. Mereka harus mendaftar ke sekolah yang jaraknya agak jauh, kemudian ada juga yang frustasi, gagal lulus gara-gara umur.

Baca juga : Senin, 2 KA Ke Bandung Tetap Beroperasi dari Stasiun Gambir

karena itu, Tina berjanji akan memperjuangkan nasib anak-anak ini. Mereka harus tetap bersekolah. “Makanya kami rekomendasi kalau nggak masuk negeri ya masuk swasta. Tapi yang swasta disubsidi juga dong dari Pemprov karena pendidikan itu hak semua,” ujarnya.

Tina lolos menjadi anggota DPRD Dki Jakarta melalui PDIP. Di DPRD, Tina duduk di Komisi A yang salah satunya membidangi masalah pendidikan, tata ruang dan permukiman.

“Dunia entertain itu kan salah satu hobi aku. Tapi sisi lain, aku berpikir kayaknya aku punya bakat lain. Tadinya di bidang hukum, mau ambilnya pengacara, tapi di perjalanan orang tua bilang kalau kamu ujungujungnya kalau bukan pengacara ya politisi,” kata Tina membuka obrolan.

Baca juga : PKPI Berharap Suara Pemilih Tak Berakhir Nestapa

Tina mulai tertarik terjun ke politik setelah merampungkan studi Magister Hukum di Unversitas Tarumanegara dan bergabung dalam salah satu organ sayap PDiP. Di organi sasi ini, Tina mengikuti banyak kegiatan pendidikan partai, kegiatan sosial dan kemanusiaan.

“Dari situ aku mulai tertarik. Padahal dulu aku malas untuk berpikir politik sebab ada korupsilah, pokoknya hal-hal yang kurang positif bagi generasi muda, sehingga maunya fokusnya di hukum. Tapi ya namanya takdir. Dari kegiatan-kegiatan itu aku melihat ada sisi politik yang baik juga, tergantung orangnya,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.