Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Dongkrak Elektabilitas

Donald Trump Sawer Pengangguran Amerika

Senin, 10 Agustus 2020 07:10 WIB
Donald Trump/Net
Donald Trump/Net

RM.id  Rakyat Merdeka - Sadar elektabilitasnya terus tergerus, Donald Trump pun mengeluarkan jurus populis: memberi bantuan kepada pengangguran di negerinya. Trump berharap, jurus ini bisa membawanya menang di Pilpres, November nanti.

Kebijakan ini dikhususkan kepada warga yang terdampak pandemi virus corona. Perpanjangan paket stimulus ekonomi bagi para pengangguran ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi.

Keputusan ini dibuat saat hasil jajak pendapat terus menunjukkan rating Trump makin keteteran dari rivalnya, Joe Biden.

“Kami akan menyelamatkan lahan pekerjaan di Amerika dan memberikan bantuan kepada para pekerja dan pengangguran di Amerika,” kata Trump pada konferensi pers di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, Sabtu (7/8), dikutip AP, kemarin.

Baca juga : Elektabilitas Prabowo Melorot Tapi Masih Jadi yang Teratas

Dengan angka pengangguran yang semakin meningkat, banyak penduduk mengandalkan paket stimulus dari negara. Trump mengatakan uang bantuan akan “didistribusikan dengan cepat”.

Pada kenyataannya, kebijakan Trump ini kemungkinan bakal dijegal Kongres sebagai pihak yang mengontrol pengeluaran federal. Dan dalam kasus apapun mereka dapat menambahkan atau mengurangi angka dari paket stimulus yang akan diberikan.

Bagi Trump, yang sangat tertinggal dalam jajak pendapat dibandingkan Biden, menjelang pemilihan presiden 3 November mendatang, tindakan eksekutif itu dilakukannya untuk menunjukkan bahwa dia masih memimpin negara.

Kesempatan ini juga dipergunakan Trump untuk menyerang Biden, yang ia sebut sebagai radikal kiri, dan pro China.

Baca juga : Demokrat: Masyarakat Bosan Dengan Drama dan Pencitraan

Melalui akun Twitternya, Biden merespons dengan mencuitkan sejumlah pernyataan politiknya termasuk janji kampanye jika terpilih sebagai presiden.

Biden secara terbuka menyebut Trump sebagai presiden gagal karena tidak mampu membawa negara keluar dari krisis pandemi dan ekonomi. “Tidak ada presiden yang berjanji bisa mencegah wabah di masa depan. Tetapi, saya akan menjanjikan ini: saat saya terpilih sebagai presiden kami akan mempersiapkannya lebih baik, merespons lebih baik, dan memulihkannnya lebih baik,” demikian isi kicau @JoeBiden yang memiliki 7,9 juta followers.

“Bangsa kami putus asa menemukan pemimpin-pemimpin yang bisa menyatukan kami dan membawa keluar dari krisis ini. Tetapi, momen terpenting dari kepemimpinannya adalah Donald Trump tidak menawarkan apapun.”

“Faktanya adalah, Donald Trump membuat negara kita tidak siap dan tidak terlindungi menghadapi krisis publik terburuk dalam sejarah. Dan kami harus membayar konsekuensinya setiap hari.”

Baca juga : Elite Gerindra Tidak Mau Ambil Pusing dan Baper

“Antara virus corona dan krisis ekonomi, ini adalah waktu yang sulit bagi negara kita. Saya tahu, tetapi saya sangat percaya hari terbaik sudah menanti di depan. Bersama, kita akan keluar dari krisis ini dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.”

Meskipun sempat muncul usulan dari Trump untuk mengundur pelaksanaan pilpres AS, anggota Kongres memastikan pesta demokrasi tersebut akan tetap berlangsung pada Selasa, 3 November 2020. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.