Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasukan Israel Tembak Mati Warga Palestina di Yerusalem

Selasa, 18 Agustus 2020 07:18 WIB
Kelompok hak asasi manusia baik lokal dan internasional telah menyuarakan keprihatinan, karena pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan ketika menghadapi warga Palestina [Foto: Ahmad Gharabli / AFP]
Kelompok hak asasi manusia baik lokal dan internasional telah menyuarakan keprihatinan, karena pasukan keamanan Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan ketika menghadapi warga Palestina [Foto: Ahmad Gharabli / AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Polisi Israel mengatakan mereka mengamankan seorang pria, setelah dia diduga berusaha melakukan serangan penikaman di Kota Tua.

Seorang pria Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki Israel, setelah diduga berusaha melakukan serangan penikaman.

Dikutip dari Aljazeera, saksi mata mengatakan kepada kantor berita independen di wilayah Palestina, Maan, bahwa penjaga keamanan Israel menembak pria itu. Dia kemudian dinyatakan tewas di tempat kejadian, di dekat pintu masuk Bab Hutta, tepat di luar kompleks Masjid Al Aqsa.

Tim medis Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan singkatnya mengatakan, mereka dicegah memasuki daerah sekitar Bab Hutta untuk merawat pria tersebut, sebelum dia meninggal karena luka-luka.

Baca juga : Tank Israel Serang Hamas di Gaza

Laporan media lokal mengidentifikasi, pria Palestina itu berusia 30 tahun dari kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur.

Sedangkan Juru Bicara Polisi Israel, Micky Rosenfeld melalui Twitter-nya menyatakan, laki-laki itu sudah diamankan. “Petugas sudah membawanya ke rumah sakit untuk melakukan hal-hal yang diperlukan,” imbuhnya.

Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah penjaga keamanan Israel menembak dan melukai seorang warga Palestina yang tuli, sehingga tidak dapat mendengar perintah untuk berhenti di pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat.

Sementara akhir Mei lalu, polisi Israel juga menembak mati seorang warga Palestina penderita autisme berusia 32 tahun yang tidak bersenjata. Saat itu, dia dalam perjalanan ke sekolah berkebutuhan khusus di Kota Tua Yerusalem.

Baca juga : Andika Memang Perkasa

Pria itu sempat dikejar oleh pasukan polisi perbatasan Israel hingga ke sudut Kota Tua dan ditembak, saat dia meringkuk di samping tempat sampah, setelah dikira dia berusaha melakukan serangan.

Terkait kondisi ini, warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah lama menuding, pasukan keamanan Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Kota Tua dan bagian lain Yerusalem Timur, yang direncanakan oleh para pemimpin Palestina sebagai wilayah merdeka di masa depan, telah mengalami peningkatan ketegangan sejak Presiden AS Donald Trump mengungkap rencana Timur Tengahnya awal tahun ini.

Kemarahan Palestina juga berkobar dalam beberapa hari terakhir, setelah Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) setuju menormalisasi hubungan. Padahal, langkah itu dinilai oleh banyak warga Palestina sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka.

Baca juga : Rakyat Palestina Merasa Ditusuk Dari Belakang..

Seperti diketahui, Kamis (13/8) lalu Israel dan UEA sepakat membangun hubungan diplomatik, diperantarai Amerika Serikat. EUA menyatakan, Israel setuju menghentikan pencaplokan wilayah-wilayah di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Meski kemudian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dia hanya setuju untuk "menunda" aneksasi. Israel menyatakan "tidak akan pernah menyerahkan hak kami atas tanah kami".

Namun penasihat senior Gedung Putih yang juga menantu Trump, Jared Kushner mengatakan kepada wartawan pada Senin (17/8), bahwa AS tidak akan menyetujui aneksasi Israel di Tepi Barat untuk "beberapa waktu". DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.