Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Taiwan Ingatkan China, Jangan Pancing Kemarahan Rakyat
Sabtu, 22 Agustus 2020 09:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Aktivitas militer China di dekat Taiwan semakin meningkat. Hal itu memancing respons Taiwan. Negara itu meminta China tidak terus memprovokasi, jika tidak ingin nantinya mendapatkan perlawanan dari rakyat Taiwan.
Melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan menjamin bahwa rakyat negara pulau itu akan bertindak tegas. Otoritas negara yang wilayahnya masih dianggap China sebagai bagian teritorinya itu, meminta Negeri Panda tak menganggap remeh kekuatan Taiwan.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan, China meningkatkan aktivitas militernya di dekat Taiwan. Beijing mengirim sejumlah jet tempur dan kapal perang untuk latihan perang. Termasuk saat Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) sedang berada di Taipei.
Baca juga : Senayan Ingatkan BPOM Jangan Standar Ganda
Kemenhan Taiwan menegaskan, Taiwan tidak akan memprovokasi. Tapi juga tidak akan menunjukkan kelemahan. “Negara yang paling arogan dapat dengan mudah memprovokasi perang. Dan pemerintah yang paling bodoh dapat terjebak dalam api perang,” bunyi pernyataan keras Kemenhan Taiwan.
Disebutkan, provokasi dan ancaman China hanya akan semakin mempersatukan rakyat Taiwan. Dan mengakui esensi militerisme Komunis China. Dan akan berbalik serta memantik kemarahan dan antipati rakyat Taiwan.
“Secara serius bisa merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” tambahnya. Pernyataan itu dibuat dalam bentuk video. Yang juga diunggah ke halaman Facebook kementerian tersebut.
Baca juga : KLHK Tanamkan Kesadaran Lingkungan Di Hari Kemerdekaan
Di dalam video terlihat bagaimana jet tempur F-16 Taiwan bermanuver di udara. Selain itu, sejumlah peluru kendali ditembakkan dari darat dan laut. Tampak pula tentara yang sedang berlatih.
China tidak pernah meninggalkan kekuatan militernya agar bisa membuat Taiwan berada di bawah kendalinya. Di sisi lain, Rakyat Taiwan sama sekali tidak menunjukkan keinginannya bergabung dengan Beijing yang otoriter.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, turun langsung mengawasi program modernisasi militer. Meski harus diakui, pasukan Taiwan kalah dari China. Saat ini, China disebut punya peralatan tercanggih.
Baca juga : Anies Paparkan Penanganan Covid Kepada KSAD dan Wakapolri
Termasuk pesawat tempur siluman dan kapal induk. Amerika Serikat, pemasok senjata utama Taiwan, telah meningkatkan dukungan untuk pulau itu.
Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS bahkan menyetujui penjualan senjata senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 147 triliun) untuk Taiwan. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya