Dark/Light Mode

Soal UU Ciptaker, Pemerintah Diminta Berdialog Dengan Para Penolaknya

Minggu, 11 Oktober 2020 21:45 WIB
Mahasiswa, buruh dan pelajar menolak UU Ciptaker. (Foto: ist)
Mahasiswa, buruh dan pelajar menolak UU Ciptaker. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik, Emrus Sihombing mencium, demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja ada yang menunggangi.

"Karena prinsipnya manusia itu saling menunggangi. Kalau saya mengatakan, di situ saling menunggangi antara satu pihak dengan pihak yang lain," kata Emrus kepada wartawan, Minggu (11/10).

Baca juga : Para Pemburu Kabah-1 Diminta Bersaing Sehat

Menurutnya, dalam fenomena politik, termasuk demonstrasi merupakan suatu rangkaian peristiwa yang tidak muncul secara tiba-tiba. Karena, tidak ada satupun perilaku manusia tanpa direncanakan. sebelumnya.

Kendati demikian, ia tidak bisa memastikan siapa aktor dominan yang menunggangi demonstrasi penolakan UU Ciptaker. "Menurut saya perlu dilakukan kajian mendalam ihwal hal tersebut (siapa aktor dominan demonstrasi penolakan," ujarnya.

Baca juga : Gelora Minta Pemerintah Ambil Pelajaran

Di sisi lain, Emrus memandang, tidak ada pilihan bagi pemerintah untuk mengajak dialog, berkomunikasi, dan menampung aspirasi aktor di balik demonstrasi. "Tentu, tidak semua aspirasi harus diakomodasi atau diterima. Semua harus dikompromikan," cetusnya. 

Sementara itu, rakyat jangan mau terpolarisasi dari perilaku politikus yang ada di balik aktor demonstrasi penolakan UU Ciptaker. Masyarakat harus kritis dalam memberikan dukungan dan pilihan tanpa harus memihak salah satu kubu. 

Baca juga : PDIP Tuding Ada Kepentingan Politik

"Biasa saja jika para politikus berbeda pendapat. Tapi pada akhirnya masuk meja perundingan juga dan ada kompromi," akunya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.