Dark/Light Mode

Dari Konferensi Sarang Burung Walet Di China

Tahun 2021, RI Siap Ekspor 80 Ton Sarang Burung Walet Senilai Rp 2,2 Triliun

Jumat, 30 Oktober 2020 11:59 WIB
Dari Konferensi Sarang Burung Walet Di China Tahun 2021, RI Siap Ekspor 80 Ton Sarang Burung Walet Senilai Rp 2,2 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun bersama Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Gustanto, dan Atase Perdagangan KBRI Beijing, Marina Novira, menghadiri rangkaian kegiatan the 2020 China Bird’s Nest Industry Annual Conference pada tanggal 27 – 30 Oktober 2020 di Xiamen, Propinsi Fujian, China. Memenuhi undangan China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA).

Dubes Djauhari juga diundang untuk memberikan keynote speech, sekaligus mempromosikan sarang burung Walet Indonesia.

Baca juga : Mantul, Pertamina Kilang Balikpapan Sukses Ekspor Perdana High Speed Diesel Senilai Rp 140,18 Miliar

“Saat ini, Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia. China merupakan konsumen sarang burung walet terbesar di dunia," kata Dubes Djauhari, sembari menunjukkan gambar sarang burung walet asal Indonesia, ketika menyampaikan paparan perkembangan industri sarang burung walet serta potensi kerja sama antara Indonesia dan China, di hadapan lebih dari 300 peserta acara puncak kegiatan konferensi tahunan tersebut.

Dari Januari hingga Agustus 2020, China mengimpor 275,7 juta dolar AS. Dari jumlah itu, 73,7 persen impor China berasal dari Indonesia dengan total nilai impor 203 juta dolar AS. Meningkat 90,3 persen dibanding impor sarang burung walet China dari Indonesia, dalam periode yang sama pada tahun 2019.

Baca juga : Australia Kirim 100 Ventilator Dan Peralatan Medis Senilai Rp 19,4 Miliar

"Saya berharap kerja sama ini dapat terus kita tingkatkan. Karena saya percaya, masyarakat China sangat menyukai the Caviar of the East dari Indonesia ini," imbuhnya.

Dubes Djauhari bersama rombongan juga mengunjungi dua pabrik importir dan pengolahan sarang burung walet Indonesia yang besar di China, Da Zhou Xin Yan (Xiamen) Bio-tech Co., Ltd, yang menggunakan 90 persen produk olahannya dari sarang burung walet asal Indonesia. Serta Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd, yang menggunakan 100 persen produk olahannya dari sarang burung walet asal Indonesia.

Baca juga : Dua Kawasan Ekonomi Khusus Yang Baru Dibentuk Telan Investasi Rp 22,2 Triliun

Dalam kunjungannya ke Xiamen Yan Palace Seelong Food Co., Ltd., Dubes Djauhari bersama dengan Huang Jian, Chairman perusahaan tersebut, menyaksikan penandatanganan Letter of Intent for Purchase (LOI), antara General Manager of Production Center, Huang Danyan dengan Atase Perdagangan KBRI Beijing, Marina Novira Anggraini.

Dalam LOI disebutkan, perusahaan ini akan mengimpor 80 ton sarang burung walet Indonesia dengan nilai total sebesar 150 juta dolar AS atau setara Rp 2,2 triliun pada tahun 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.