Dark/Light Mode

Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional, Ketua MPR Minta Dukungan Ketua Parlemen Turki

Rabu, 4 November 2020 06:57 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. (Foto KBRI Ankara)
Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop. (Foto KBRI Ankara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo minta dukungan Ketua Parlemen Turki, Mustafa Sentop, untuk membantu percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesi-Turki (IT-CEPA).

Permintaan tersebut disampaikan Bambang Soesatyo saat melakukan pertemuan resmi dengan Ketua Parlemen Turki di Ankara, Turki, 3 November 2020. Perjanjian ini di dalamnya juga mencakup aspek perdagangan bebas Indonesia-Turki.

“Parlemen memiliki peran penting dalam penyelesaian perundingan IT-CEPA. Karena itu saya meminta bantuan Yang Mulia untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingn tersebut," ujar Ketua MPR dalam pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh persahabatan tersebut.

Baca juga : Jargon Dan Tagline Tak Laku

Menanggapi permintaan tersebut, Ketua Parlemen Turki menyampaikan akan meminta komisi terkait di Parlemen Turki untuk segera meninjau ulang status terakhir perjanjian tersebut dan mencari cara terbaik agar Pemerintah Turki dapat melakukan percepatan negosiasi perjanjian yang sudah berlangsung hampir 4 tahun tersebut.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Turki pada 2019 mencapai 1,6 miliar dolar AS dengan surplus di pihak Indonesia lebih dari 800 juta dolar. Angka tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Kawasan Balkan dan Eropa Timur lainnya.

Meskipun masih surplus namun diperkirakan masih terdapat potensi peningkatan dalam jangka pendek sekitar 600 juta dolar jika kedua negara telah menandatangani IT-CEPA. Produk ekspor utama Indonesia ke Turki adalah produk bahan baku industri yang sangat dibutuhkan Turki untuk meningkatkan ekspornya ke pasar dunia seperti produk turunan minyak kelapa sawit, karet, berbagai jenis benang dan komponen otomotif.

Baca juga : Bobby Nasution Kantongi Surat Cinta Dari Santri

"Karena itu kenaikan ekspor Indonesia justru akan memperkuat industri lokal di Turki,” terang Erik Nababan, Atase Perdagangan KBRI Ankara.

Selain membahas percepatan penyelesaian IT-CEPA, Ketua MPR juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan ungkapan simpati dan duka cita atas bencana gempa bumi yang menewaskan lebih dari 100 orang dan hampir 1.000 korban luka di Provinsi Izmir, Turki.

“Sebagai negara sahabat kami selalu siap membantu Turki jika dibutuhkan. Karena Turki juga selalu hadir pada kesempatan pertama manakala Indonesia menghadapi berbagai bencana alam,” ujar Ketua MPR kepada mitra Turkinya.

Baca juga : Anggota DPR Diperiksa KPK Terkait Kasus 14 Proyek Fiktif

Pada kesempatan tersebut keduanya juga menyinggung sejumlah kerja sama strategis yang sudah berlangsung di antara kedua negara antara lain kerja sama industri pertahanan, kerja sama pembuatan vaksin Covid-19 yang diharapkan segera memasuki tahap uji klinis, kerja sama infrastruktur dan kerja sama investasi.

Sementara itu, di bidang kerja sama antar parlemen, Ketua MPR juga menggunakan kesempatan pertemuan tersebut untuk meminta dukungan Turki terhadap gagasan MPR untuk mendirikan Majelis Syuro Dunia. Majelis tersebut akan mencangkup seluruh elemen legislatif baik di negara yang menganut sistem satu kamar maupun dua kamar.

Gagasan Indonesia tersebut langsung memperoleh dukungan dari Ketua Parlemen Turki. Selain didampingi Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dalam pertemuan tersebut Ketua MPR juga didampingi dua orang Wakil Ketua MPR yaitu Fadel Muhammad dan Syarief Hasan.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.