Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Beri Selamat Ke Biden, Presiden Meksiko Nunggu Pelantikan

Senin, 9 November 2020 20:36 WIB
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (kiri) belum mengucapkan selamat ke Joe Biden. (Foto IST)
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (kiri) belum mengucapkan selamat ke Joe Biden. (Foto IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari sekian banyak pemimpin negara sahabat yang mengirimkan ucapan selamat atas kemenangan Joe Biden-Kamala Harris dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 3 November lalu, masih ada negara yang memilih diam.

Pemimpin negara besar seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sudah menyampaikan keinginan mereka bekerja sama dengan pemerintahan presiden terpilih.

Baca juga : Biden: Kami Akan Menang Dengan Dukungan Mayoritas

Namun ada pemimpin negara yang memilih untuk tidak memberi selamat kepada salah satu dari dua peserta pemilu, Donald Trump dan Joe Biden, sampai segala sengketa pilpres selesai. Setidaknya, itu adalah alasan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

Obrador memilih mengucapkan selamat saat pelantikan Januari tahun depan. Dia mengaku enggan memantik konflik jika memberi ucapan di awal. Tetapi ada juga beberapa pemimpin dunia yang memilih diam. Yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.

Baca juga : Menperin: Penyediaan Listrik Dukung Pertumbuhan Industri

Hubungan Putin, selama kepemimpinan Trump, dengan AS bisa dibilang akur. Padahal Rusia dituduh merecoki hasil pemilihan presiden 2016. Namun, saat Trump dan Putin bertemu, dia justru memilih untuk tidak menyebut masalah tersebut kepada Putin.

Trump menolak untuk berbicara tentang masalah tersebut meskipun ada peringatan keras dari para penasihatnya. Trump juga telah lama menghadapi kritik karena tidak menanggapi campur tangan Rusia yang terus berlanjut dalam proses pemilihan AS.

Baca juga : Ada Demo Di Depan Kantor Kedubes Prancis, Lalu Lintas Dialihkan

Namun dalam pernyataannya beberapa bulan lalu, Putin mengatakan, Rusia akan bekerja dengan siapapun pemimpin AS nantinya. Namun, sikapnya sering kali tampak kurang antusias jika disinggung soal kepresidenan Biden. Putin menuduh Biden menggunakan retorika anti-Rusia selama kampanye.

The Independent mencatat sejumlah analis politik Rusia menyebut hubungan Putin dengan Biden kemungkinan tidak akan seakrab Putin-Trump. Hal ini melihat catatan hubungan Rusia-AS saat kepemimpinan Barack Obama-Biden selama delapan tahun. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.