Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

AS Tetap Berlakukan Tarif Atas Barang Impor China

Kamis, 21 Maret 2019 12:29 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara di Pusat Manufaktur di kota Lima, negara bagian Ohio, Rabu (20/3).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara di Pusat Manufaktur di kota Lima, negara bagian Ohio, Rabu (20/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tarif Amerika atas barang-barang impor China mungkin akan tetap berlaku untuk sementara, walaupun dicapai kesepakatan dagang, demikian dikatakan Presiden Donald Trump, Rabu (20/3).

Pernyataan presiden itu menunjukkan, bahkan jika kesepakatan dagang dicapai dengan China, tarif Amerika tetap berlaku sampai pejabat-pejabat Amerika yakin, China mematuhi ketentuan perjanjian. Trump mengatakan negosiator utamanya, Utusan Dagang AS, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, akan berangkat ke Beijing akhir pekan ini.

Baca juga : Piala FA, Setan Merah Di Atas Angin

Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak Trump menunda batas waktu 1 Maret untuk mencegah kenaikan tarif impor produk China senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen yang berlaku saat ini.

"Kesepakatan itu berjalan baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir Reuters.

Baca juga : Dubes AS Ingatkan Bahaya Utang China

Dia menambahkan, perjalanan ke China itu dimaksudkan untuk melanjutkan kesepakatan. Tetapi ketika ditanya tentang mengabaian tarif untuk barang-barang China, Trump mengatakan: "Kami tidak berbicara tentang menghapusnya. Kami berbicara tentang meninggalkan mereka untuk jangka waktu yang cukup lama karena kita harus memastikan bahwa jika kita melakukan kesepakatan maka China akan melakukannya."

Saling balas pemberlakuan tarif tahun lalu memicu kekhawatiran akan perang dagang trans-Pasifik. Amerika dan China, dua ekonomi terbesar dunia, setiap tahun memperdagangkan barang bernilai lebih dari setengah triliun dolar. Produk-produk China yang dijual di Amerika jauh lebih besar daripada nilai barang-barang yang dikirim ke China dan defisit itu sendiri mewakili sekitar 80 persen seluruh produk Amerika.

Baca juga : YLKI Kecam Kenaikan Tarif Diam-Diam Damri Bandara Soetta

Dilansir Voice of America, Presiden Trump berupaya mengurangi kesenjangan besar itu dengan menegosiasikan kesepakatan perdagangan bilateral dan membangun kembali landasan manufaktur Amerika. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.