Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Giliran Maroko, Sepakati Normalisasi Hubungan Dengan Israel
Jumat, 11 Desember 2020 14:13 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, kini giliran Maroko menyatakan siap melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Sebagaimana kedua negara sebelumnya, normalisasi terbaru ini juga dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Kamis (10/12) waktu setempat.
Melalui akun Twitter-nya, Trump yang akan lengser dari kursi kepresidenan AS mengumumkan keputusan tersebut. "Israel dan Kerajaan Maroko telah menyetujui hubungan diplomatik penuh. Sebuah terobosan besar untuk perdamaian di Timur Tengah!" katanya, seperti dikutip CNN.
Dalam kesepakatan itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Trump mengakui kedaulatan Maroko atas seluruh wilayah Sahara Barat. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Maroko dan Israel akan membuka kembali kantor penghubung di Tel Aviv dan Rabat yang ditutup pada tahun 2000.
Baca juga : Positif Covid, Sandiaga Uno Isolasi Mandiri Bareng Istri
Maroko yang diam-diam mengizinkan wisatawan Israel dalam beberapa tahun terakhir, juga akan mengizinkan penerbangan langsung dengan negara itu. "Saya selalu percaya bahwa hari bersejarah ini akan tiba," kata Netanyahu, dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari pertama libur Hanukkah seperti dikutip dari Agence France-Presse (AFP).
Meski membenarkan kesepakatan dengan Israel, namun seperti negara-negara Arab sebelumnya, Maroko menggunakan narasi yang sangat berhati-hati. Istana Maroko mengatakan, Raja Mohammed VI lewat panggilan telepon dengan Trump menyetujui hubungan diplomatik dengan Israel dengan penundaan minimal.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Maroko, dalam sebuah pengarahan di Rabat menyebutkan, langkah itu bukan sebagai pengakuan atas Israel, tetapi sebagai normalisasi yang memulihkan hubungan masa lalu.
Maroko mengikuti langkah Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan yang lebih dulu menormalisasi hubungan dengan Israel lewat perjanjian Abraham Accords.
Namun, terobosan tersebut dinilai membuyarkan solidaritas negara-negara Arab dalam mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Di sisi lain, mereka memiliki kepentingan yang sama dengan Netanyahu dan Trump dalam menghadapi Iran.
Pihak Istana Kerjaan Maroko juga menyatakan, Raja Maroko telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan meyakinkannya bahwa dia tidak akan pernah melepaskan perannya dalam membela hak-hak sah rakyat Palestina.
Baca juga : Tampilkan Gaya Sneaker Kamu Dengan Galaxy A31
Meski demikian, Juru Bicara kelompok Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Hazem Qassem, mengutuk langkah Maroko ini dengan menduingnya sebagai "dosa politik" yang akan mendukung penjajahan Israel. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya