Peringati Tragedi Christchurch, 3.000 Orang Gelar Aksi Damai March for Love

 Sebelumnya 
Masjid Linwood yang turut menjadi lokasi penembakan, juga mulai dibuka dengan pengawalan polisi. "Inilah tempat kami beribadah, kami bertemu. Kami pun akan kembali lagi ke sini," ujar Ashif Shaikh, yang mengaku berada di Al Noor saat penembakan terjadi. 2 rekannya ikut tewas dalam aksi brutal Tarrant.

Mayoritas korban yang tewas dalam penembakan tersebut adalah kaum migran dan pengungsi, yang utamanya datang dari Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turkey, Somalia, Afghanistan, dan Bangladesh.

Baca juga : Salat Jumat Jadi Perhatian Warga Selandia Baru

Aksi damai 'March for Love' mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian. "Support ini memberikan harapan dan optimisme kepada kami, bahwa kaum migran dan pengungsi punya kesetaraan," ujar Shila Nair, imigran India yang bekerja untuk Shakti, organisasi advokasi untuk kaum migran.

Shila sengaja datang dari Auckland untuk mengikuti kegiatan ini.

Baca juga : Perempuan Selandia Semangat Berkerudung

PM Jacinda Ardern sebelumnya telah menegaskan bahwa aksi brutal Tarrant, merupakan bentuk terorisme. Ardern yang telah menunjukkan simpatinya kepada dunia atas tragedi kemanusiaan ini, telah melarang penggunaan senjata militer semi otomatis dan senapan serbu, yang sebelumnya banyak dipakai penembak.

"Terima kasih @jacindaardern dan masyarakat Selandia Baru atas dukungan dan empati yang tulus, yang telah memenangkan hati 1,5 milyar penduduk muslim dunia pasca serangan teroris terkutuk itu," ujar Pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum melalui akun Twitter-nya, Jumat (22/3). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.