Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pilar sosial budaya dan pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang akan semakin merekatkan hubungan antar masyarakat Indonesia dan China, di samping pilar politik keamanan dan ekonomi pembangunan.
"Dalam kaitan ini, bahasa menjadi elemen penting, karena faktanya semakin banyak masyarakat China yang mahir berbahasa Indonesia. Begitu juga sebaliknya. Fenomena ini tentunya akan semakin merekatkan hubungan kedua negara," ujar Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun, ketika menerima para peserta Focus Group Discussion (FGD) Revitalisasi Program Pengembangan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Wisma Duta Beijing, dalam keterangan tertulis yang diterima RMCO.
Kegiatan ini digagas oleh KBRI Beijing, dimotori oleh Atase Pendidikan Yaya Sutarya, dan diselenggarakan untuk pertama kalinya di China.
Baca juga : Menpora Dukung Barito Putra Dirikan Akademi Kiper Indonesia
FGD yang menghadirkan Direktur Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Kemdikbud, Prof. Emi Emilia ini bertujuan untuk mensinergiskan program pengembangan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi China.
Wakil-wakil dari 15 Perguruan Tinggi di seluruh China yang memiliki program studi Bahasa Indonesia, serta perwakilan dari Konsulat Jenderal RI Shanghai, Guangzhou dan Hongkong ikut hadir dalam FGD tersebut.
"FGD semacam ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan upaya untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam forum yang bersifat internasional, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti yang diamanatkan dalam UU No 24 tahun 2009," kata Prof. Emi.
Baca juga : Fitch Pertahankan Rating Indonesia, Sri Mulyani Girang
Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar RI menyerahkan satu set angklung kepada masing-masing perwakilan Perguruan Tinggi China untuk digunakan di kampus-kampus mereka. Ini adalah bagian dari upaya memperkenalkan dan menyebarkan seni budaya Indonesia di China.
Menutup acara, para peserta dari Tiongkok yang mahir berbahasa Indonesia tersebut bersama-sama membunyikan angklung dan kemudian menyanyikan lagu “Ayo Mama” bersama Dubes Djauhari.
"Mari kita utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing," pesan Dubes Djauhari. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya