Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kerahkan Tim Hacker, Korut Kembangin Vaksin Covid-19

Rabu, 27 Januari 2021 20:07 WIB
Kim Yo Jong (kanan), saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. [Foto: Pyongyang Press Corps Pool / AP File]
Kim Yo Jong (kanan), saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. [Foto: Pyongyang Press Corps Pool / AP File]

RM.id  Rakyat Merdeka - Diam-diam, Korea Utara ternyata sudah menjalani fase ketiga uji coba vaksin Covid-19. Negeri tertutup ini tengah melakukan uji coba vaksin ke manusia. Uji coba vaksin ini dijalankan tim medis khusus, yang bekerja sama dengan tim hacker khusus yang menyediakan informasi mengenai vaksin.

Korut, disebut New York Post Rabu (27/1), diam-diam mencuri data pengembangan vaksin dari sejumlah negara maju. Menurut informasi, uji klinis telah selesai dilakukan, dan tes lanjutan sedang dilakukan pada pasien yang diduga terpapar virus.

Sumber Korut mengatakan, pemerintah pusat sudah mengerahkan peretas khusus untuk nilep informasi soal vaksin dari negara Barat. Kabar ini sempat membuat khawatir Amerika Serikat, Inggris dan Korea Selatan, yang menjadi negara pertama yang menciptakan vaksin.

Baca juga : Kurangi Ketergantungan Impor, Kemristek Dorong Pengembangan Ventilator ICU

Tim peretas khsusuS yang diberi nama Bureau 325 itu, beroperasi di bawah Biro Umum Pengintaian, dengan menerima perintah langsung dari Komite Pusat. Mereka melapor langsung ke Kim Yo-jong, saudara perempuan Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un.

Media Daily NK menyebut, Pusat Penelitian Industri Biologi di Universitas Kim Il-sung di Korea Utara, tengah melakukan pengembangan vaksin ini. Klaim ini muncul setelah ada laporan dari Microsoft yang mengatakan, dua kelompok peretas dari Korut telah meluncurkan serangan dunia maya, untuk mencuri data rahasia dari perusahaan farmasi terkemuka dan peneliti vaksin.

“Karena sifat serangan dunia maya, sulit memastikan secara pasti jenis data apa yang dicuri Korea Utara,” pakar keamanan siber Mun Chong-hyun mengatakan kepada Daily NK.

Baca juga : Mulai Hari Ini, Penumpang KAI Wajib Tes GeNose Covid-19

"Mereka mendapatkan cukup pengetahuan melalui peretasan, tetapi mereka tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi vaksin," kata sumber outlet tersebut.

"Tapi karena Pemimpin Tertinggi (Kim Jong-un) langsung memerintahkan vaksin untuk dikembangkan secara mandiri, mereka harus menunjukkan hasil," tambah sumber itu.

Sejauh ini, belum ada laporan resmi mengenai kasus Covid-19 di Korut. Namun negara itu telah melakukan tindakan ekstrim untuk mencegah penyebaran virus, termasuk dengan cara meletakkan ranjau darat di sepanjang perbatasan dengan China.

Baca juga : Bertemu Tommy Soeharto, Bamsoet Ajak Kembangkan Sports Automotive Tourism

Selain mengubur bahan peledak di perbatasan, pemerintah Korut juga tidak segan-segan menghukum mati para pejabatnya, jika gagal mengendalikan penyebaran virus Corona. Korut juga telah mengeluarkan perintah tembak mati untuk mencegah penyebaran virus Corona dari China.

Korea Utara telah menutup perbatasannya dengan China sejak Januari 2020 untuk mencegah penyebaran virus ini. Sementara pada Juli 2020 lalu, media lokal Korut menyebut pemerintah telah menaikkan keadaan darurat ke tingkat maksimum. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.