Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Februari, Bio Farma Siap Distribusi 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Sabtu, 23 Januari 2021 16:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bio Farma (Persero) menyebutkan, sebanyak 4 juta dosis vaksin Covid-19 sudah selesai diproduksi dan siap didistribusikan pada Februari 2021.
Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, hingga Kamis (21/1), sudah ada 4 juta dosis yang sudah selesai diproduksi. Status produk-produk itu sedang dalam tahap proses quality control. Produk itu kemudian akan dikirimkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapatkan lot release, agar dapat didistribusikan.
“Diperkirakan sampai Februari mendatang, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin," ujar Honesti, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/1).
Baca juga : Kembali Merata, 108 Kabupaten Dan Kota Zona Merah Covid-19
Ia mengemukakan, Bio Farma telah menerima sebanyak 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac pada 12 Januari 2021 lalu. Kemudian Bio Farma meneruskan proses produksi dari bahan baku itu untuk menjadi final product.
Secara total, Bio Farma akan menerima sebanyak 140 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac secara bertahap. Hasil proses produksi bahan baku itu akan melengkapi pasokan vaksin Covid-19 dalam kemasan finish product sebanyak tiga juga dosis yang sudah diterima sebelumnya pada Desember 2020.
Lebih jauh Honesti menjelaskan, kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac melalui dua mekanisme. Yaitu impor dalam bentuk barang jadi (finished product single dose), yang diperuntukkan bagi front liner di Indonesia.
Baca juga : Dukung Pemerintah Tangani Pandemi, Unilever Siap Bantu Kelancaran Distribusi Vaksin
Yang kedua, impor dalam bentuk bulk atau konsentrat vaksin. Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma.
Untuk pendistribusian vaksin, grup Bio Farma bersama PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk sudah memiliki 48 cabang atau warehouse yang dapat dioptimalkan. Dalam sisi teknologi, Bio Farma sudah menyiapkan digital solution yang bersifat end-to-end. Mulai dari pabrik produksi, proses distribusi dan sampai di tujuan akhir (fasilitas kesehatan).
“Proses distribusi ini dapat dimonitor real time di Command Center Holding BUMN Farmasi," katanya.
Baca juga : Partai Emas Dukung Program Vaksinasi Covid-19
Honesti menyampaikan Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 sebanyak 181,5 juta. Ini setara dengan 426 juta dosis.
Untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Dari Permenkes itu, pasokan vaksin akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax. Tentunya keseluruhan vaksin Covid-19 tersebut harus melaporkan hasil Uji Klinis 1 sampai dengan 3, dan mendapatkan EUA dari Badan POM. [RSM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya