Dark/Light Mode

Kurangi Ketergantungan Impor, Kemristek Dorong Pengembangan Ventilator ICU

Rabu, 27 Januari 2021 17:43 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro. (Foto : Istimewa)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ventilator ICU sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien terutama saat pandemi Covid-19. Tapi hingga kini Indonesia masih tergantung impor.

Karena itu, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendorong pengembangan ventilator ICU pertama pada 2021 di Indonesia.

Baca juga : Tingkatkan Ekspor, Kementan Kembangkan 1.000 Kampung Hortikultura

"Pada 2021 akan ada satu ventilator ICU yang berhasil lolos uji dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan, lolos uji klinis dan mendapatkan izin untuk bisa dipakai di dalam penanganan pasien," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional 2021, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu.

Bambang  berharap teknologi dalam pengembangan ventilator bisa dikuasai untuk berbagai menciptakan berbagai jenis ventilator termasuk yang invasif dan non invasif.

Baca juga : Unit Pendidikan Kemenperin Dorong Pengembangan GeNose C19

"Jika bisa mengembangkan ventilator untuk kebutuhan dalam negeri, maka diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor," katanya.

Di masa pandemi ini, Indonesia telah mengembangkan sejumlah ventilator diantaranya Vent-I Origin, COVENT-20, dan GERLIP HFNC-01. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.