Dark/Light Mode

Akhirnya, Gaza Terima Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Rabu, 17 Februari 2021 21:35 WIB
Petugas medis di Kota Gaza. [Foto: Xinhua / Abdeljawad]
Petugas medis di Kota Gaza. [Foto: Xinhua / Abdeljawad]

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Palestina di Gaza menerima paket pertama vaksin Covid-19, Rabu (17/2/2021). Hal ini setelah Israel mengeluarkan izin distribusi vaksin melintasi perbatasannya dengan Gaza, daerah yang dikendalikan oleh Hamas.

Informasi mengenai tibanya paket pertama vaksin ke Gaza, dikutip Reuters, disampaikan oleh pejabat pemerintah Israel dan Palestina.

Gaza, daerah yang dihuni oleh 2 juta jiwa, melaporkan, lebih dari 53.000 kasus positif Covid-19. Sebanyak 538 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga : Menkes: 115 Pasar Di Jabodetabek Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

Paket vaksin, yang dikirim oleh Otoritas Palestina dari Tepi Barat, terdiri dari 2.000 dosis vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Gamaleya Institute Rusia. Ribuan dosis itu akan cukup diberikan kepada 1.000 orang. Tiap orang nantinya akan mendapat dua dosis vaksin.

"Kami akan menggunakan dosis vaksin itu untuk pasien yang melakukan operasi transplantasi organ. Juga mereka yang mengalami gagal ginjal. Namun tenaga kesehatan, belum masuk dalam daftar penerima vaksin karena jumlah dosis tidak cukup," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan di Gaza, Majdi Dhair.

Meski demikian, izin yang diberikan oleh Israel untuk pengiriman paket vaksin ke Gaza dikritik oleh sejumlah politisi sayap kanan Tel Aviv. Para politisi itu mendesak pemerintah untuk memanfaatkan pengiriman vaksin sebagai upaya membebaskan dua warga sipil Israel yang ditahan oleh kelompok bersenjata di Gaza.

Baca juga : Kemenkes: Belum Ada Gejala Berat Usai Vaksinasi Covid-19

Pengiriman itu, menurut para politisi Israel, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meminta, agar Hamas memulangkan dua jasad tentara Israel yang tewas dalam perang di Gaza pada 2014.

Walaupun demikian, Israel juga menerima banyak tekanan dari organisasi pembela hak asasi manusia internasional, terkait program vaksinasi di daerah pendudukan. Organisasi pembela HAM itu meminta Israel memastikan, warga di daerah pendudukan memiliki akses atas vaksin Covid-19.

Dalam kesempatan lain, beberapa pejabat di Palestina mengatakan, paket vaksin itu harusnya dikirim pada Senin (15/2/2021). Namun rencana itu dibatalkan oleh otoritas di Israel.

Baca juga : Kasus Harian Covid-19 Turun Dan Neraca Surplus, Rupiah Kembali Joss

Beberapa pejabat Otoritas Palestina mengatakan, mereka telah melayangkan surat permintaan transfer vaksin ke otoritas pertahanan Israel. Permohonan itu diajukan setelah Otoritas Palestina menerima 10.000 vaksin Sputnik V di Tepi Barat pada 4 Februari.

Tertundanya pengiriman vaksin ke Gaza menghambat upaya vaksinasi untuk warga Palestina, yang saat ini tersebar di Gaza dan Tepi Barat.

Dua wilayah yang terpisah itu dihuni oleh 5,2 juta warga Palestina. Namun, Israel mengendalikan seluruh akses masuk dan keluar Tepi Barat serta perbatasan di pesisir dan darat di Jalur Gaza. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.