Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Bisa Divaksin Covid, Nenek AS 90 Tahun Ini Rela Jalan Kaki Melintas Salju Sejauh 9,67 Km

Jumat, 19 Februari 2021 07:17 WIB
Demi Bisa Divaksin Covid, Nenek AS 90 Tahun Ini Rela Jalan Kaki Melintas Salju Sejauh 9,67 Km

RM.id  Rakyat Merdeka - Fran Goldman sangat menginspirasi warga AS di tengah situasi pandemi Covid-19. Betapa tidak, lansia 90 tahun ini rela berjalan kaki sejauh 9,67 km, melintasi salju di Seattle, demi mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid.

"Rahasianya adalah kombinasi gen yang baik dan komitmen untuk berolahraga secara rutin. Dia biasa jalan kaki 4,83 km setiap hari," kata putri Fran Goldman, Ruth Goldman kepada USA Today, Kamis (18/2).

"Fran selalu berupaya makan sehat, serta menjaga fisik dan mentalnya agar tetap sehat. Dia selalu tertarik mempelajari hal-hal baru," sambungnya.

Baca juga : Nggak Sakit, Percaya Saya

Sebelum pandemi Covid, Fran aktif mengikuti kelas Sejarah China, yang sampai saat ini tetap dijalaninya secara virtual. "Dia lebih sehat dari saya dan tiga saudara kandung saya," ujar Ruth (55), putri bungsu Fran yang saat ini tinggal di Buffalo, AS.

Ruth mengungkap, pekan ini, ibunya kewalahan menerima pesan dan panggilan telepon dari warga  Amerika di seluruh negeri, yang terinspirasi tekad kuatnya mendapatkan vaksin Covid.

Selama sebulan terakhir, Fran aktif mengecek informasi vaksin Covid secara online, beberapa kali sehari. Dia mengontak berbagai nomor telepon. Fran bahkan langsung mendatangi apotek, untuk melihat apakah mereka memiliki daftar tunggu untuk calon penerima vaksin Covid. Hingga akhirnya, Ruth berjodoh dengan Seattle Children's Hospital dan dijadwalkan vaksin pada Minggu (14/2).

Baca juga : Lansia Dan Komorbid Boleh Divaksin Covid-19, Ini Penjelasan Kemenkes

"Itu bukan pekerjaan gampang. Fran beruntung karena dia tangguh dan telaten mengecek via internet. Banyak orang seumuran Fran, atau bahkan lebih muda, gagap teknologi. Atau bahkan tak punya gadget dan akses Wifi untuk menjelajahi internet," tutur Ruth.

Pada 12-13 Februari kemarin, Seattle berada di periode paling bersalju. Hawa di luar sangat dingin. Namun, itu tak membikin ciut semangat Fran, untuk divaksin. Dia terus memeriksa situs Seattle Children's Hospital, untuk memastikan apakah mereka menjadwalkan ulang janji, mengingat banyak lokasi vaksinasi lainnya ditutup karena badai.

"Karena mendapatkan jadwal vaksinasinya saja tidak gampang, Fran tak mau impiannya mendapat suntikan pertama vaksin Covid terhalang cuaca buruk," kata Ruth.

Baca juga : Tahanan Palestina Meninggal Di Penjara Israel

"Sadar tak bisa mengemudi dan mobil tidak bisa melewati jalan masuk yang sangat curam, Fran berpikir untuk berjalan kaki," lanjutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.