Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Emir Kuwait Wafat Di Usia 91 Tahun
Selamat Jalan Bapak Persatuan Arab
Kamis, 1 Oktober 2020 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kuwait sedang berduka dan berkabung. Emir kuwait, Syekh Sabah al Sabah meninggal pada usia 91 tahun. Sebagai penggantinya, otoritas kuwait menunjuk sang adik yang juga putra Mahkota, Syekh Nawaf al Ahmed.
Syekh Sabah telah memimpin negeri kaya minyak itu sejak 2006. Dia bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri kuwait selama lebih dari 50 tahun. Juli lalu, Syekh Sabah diterbangkan ke Amerika Serikat (AS) untuk menjalani perawatan medis. Sebelumnya, dia telah menjalani operasi di Kuwait pada bulan yang sama.
Di dunia Arab, Syekh Sabah dijuluki sebagai Bapak Diplomasi Arab atau Bapak Persatuan Arab. Itu karena upayanya memulihkan hubungan dengan negara-negara yang mendukung Irak selama Perang Teluk 1990-1991. Saat itu, Kuwait digempur pasukan irak.
Baca juga : Diguyur Hujan 3 Jam, Sejumlah Ruas Jalan di Ibu Kota Tergenang Air
Sabah sering bertindak sebagai mediator dalam sengketa regional. Termasuk perselisihan diplomatik yang sedang berlangsung antara Arab Saudi, sekutunya, dan Qatar. Kuwait juga menahan diri untuk tidak ikut campur dalam perang saudara di Suriah. Malah, menjadi tuan rumah beberapa konferensi donor untuk bantuan kemanusiaan.
“Hari ini, kita kehilangan seorang saudara, dan pemimpin yang bijaksana serta penuh kasih, yang berusaha keras demi persatuan Arab,” tulis Raja Yordania Abdullah II, di Twitternya, yang dikutip BBC.
Putra Mahkota Abu Dhabi, Syekh Mohammed bin Zayed al Nahyan, merasakan duka cita yang sama. Menurutnya,Syekh Sabah adalah lambang kebijaksanaan, toleransi, dan perdamaian. “Beliau adalah pelopor kerja sama Negara Teluk,” cuitnya.
Baca juga : Bahrain Klaim Gagalkan Serangan Teroris Dukungan Iran
Tak cuma pemimpin Arab, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutarakan hal serupa. Dia menyebut, sang emir sebagai simbol kebijaksanaan dan kemurahan hati yang luar biasa. “Pembawa pesan perdamaian, dan yang membangun ‘jembatan’,” ujar Guterres.
Selama ini, kuwait dikenal sebagai negara kecil kaya minyak, namun rentan dari segi pertahanan. Sudah sejak lama negara itu bersekutu dengan Barat, sebagai salah satu bentuk perlindungan. Sebagai catatan, Inggris dua kali mengirim pasukan untuk menjaga Kuwait dari serbuan tetangganya, Irak. Pertama pada 1961 dan kemudian pada 1991. Dukungan ini sebagai bagian dari Operasi Badai Gurun pimpinan Amerika Serikat demi mengusir pasukan Saddam Hussein dari Kuwait.
Meskipun diperintah para pemimpin yang tergolong manula dari dinasti Al Sabah, Kuwait memiliki sistem politik yang lebih demokratis dibanding negara Arab lainnya. Di Kuwait, parlemen terpilih berhak meminta pertanggungjawaban menteri pemerintah. Meski terkadang itu menyebabkan kelumpuhan politik. Keluarga kerajaan juga mendorong perempuan diizinkan memilih, dan mencalonkan diri untuk jabatan politik.
Baca juga : Perketat Izin Usaha Selama Covid, Risma Bakal Tambah Petugas Pengamanan
Sebelumnya, wafatnya Syekh Sabah diumumkan di televisi pemerintah pada Selasa petang (29/9) oleh Menteri Pengadilan Kerajaan Kuwait Syekh Ali Jarrah Al Sabah. Kendati demikian, tidak disebutkan secara rinci penyebab kematiannya.
Kuwait saat ini memiliki populasi 4,8 juta, termasuk 3,4 juta pekerja asing. Negara itu disebut memiliki cadangan minyak terbesar keenam di dunia dan merupakan sekutu utama AS. Parlemen negara itu memiliki kekuasaan besar. Anggota parlemen oposisi secara terbuka mengkritik Sabah. Namun, keluarga yang berkuasa tetap memegang kendali penuh atas jabatan penting pemerintah dan eksekutif. Emir juga punya suara dalam masalah politik. Selain itu, dia juga memiliki kekuasaan untuk mengenyampingkan atau membubarkan parlemen, dan mengadakan pemilihan umum.[PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya