Dark/Light Mode

Di Masa Covid, Menteri LHK Lindungi Satwa satwa Melahirkan

Senin, 25 Mei 2020 18:20 WIB
KLHK melindungi bayi orangutan betina asal Kalimantan yang lahir saat pandemi Covid-19.
KLHK melindungi bayi orangutan betina asal Kalimantan yang lahir saat pandemi Covid-19.

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga konservasi (LK) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua mengumumkan, lahirnya anak orangutan betina asal Kalimantan, di masa pandemi dan di hari pertama Idul Fitri, pada Minggu (24/05). 

Kelahiran orangutan ini juga bertepatan dengan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia pada, 22 Mei 2020. Satwa satwa dilindungi saat melahirkan.

"Alhamdulillah, di hari bahagia Idul Fitri sekaligus prihatin dengan situasi pandemi telah lahir pukul 05.00 WIB bayi orangutan betina asal Kalimantan (Pongo pygmaeus) dari induk Evi dan jantan Ipung. Mengingat kelahirannya masih dalam suasana Lebaran, saya namakan Fitri," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Senin (25/05).

Baca juga : Refugia: Cantik Alami, Lindungi Pertanian Ramah Lingkungan

Kelahiran Fitri melengkapi kebahagiaan, karena pada bulan lalu (28/04), seekor anakan gajah juga lahir di TSI Bogor. Anak gajah ini diberi nama Covid lantaran lahir pada saat dunia mengalami pandemi.

Selama penutupan Lembaga Konservasi dan berlangsungnya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB), banyak satwa yang lahir di LK, antara lain Gajah Sumatera di TSI Cisarua dan Gembira Loka Yogyakarta, komodo (12 ekor), burung Kasturi Raja (1 ekor), orangutan Fitri di TSI Cisarua, Tarsius (1 ekor) di Faunaland Ancol, Kasuari (3 ekor) di R Zoo and Park di Sumatera Utara, serta satwa-satwa eksotik lainnya seperti Jerapah, Zebra dan common marmoset. 

Kondisi ini menandakan, bahwa pengelola LK telah menerapkan kesejahteraan satwa dengan baik, sehingga satwa dapat berkembangbiak secara alami dan telah menjalankan fungsinya sebagai tempat pengembangbiakan di luar habitat dengan tetap mempertahankan kemurnian genetiknya.

Baca juga : Menteri Minta Dimaklumi

"Diharapkan melalui program breeding terkontrol ini, program konservasi exsitu link to insitu bisa dijalankan, dan pada akhirnya peningkatan populasi insitu dapat tercapai," harap Siti. 

KLHK juga telah melakukan pelepasliaran satwa ke habitat alaminya dari pusat rehabilitasi, pusat penyelamatan, dan unit konservasi satwa lainnya sebanyak 214.154 individu periode tahun 2016-2020.

Menteri dari Partai Nasdem ini menerangkan, bahwa  pentingnya pengelolaan populasi spesies terisolasi, konektivitas kantung-kantung habitat satwa, dan penciptaan kantung-kantung baru untuk mendukung peningkatan populasi serta pengelolaan metapopulasi.

Baca juga : Di Tengah Covid-19, Kinerja BRI Makin Moncer

"Saya sedang kembangkan kebijakan untuk mendorong adanya konektivitas kantong-kantong baru satwa melalui pengembangan sistem kawasan lindung yang mencakup areal yang bernilai konservasi tinggi di konsesi-konsesi sektor kehutanan dan perkebunan. KLHK telah mengidentifikasi ada 1,4 juta hektar area bernilai konservasi tinggi yang dapat masuk ke dalam sistem kawasan yang dilindungi," jelasnya.

Pada tingkat spesies, Indonesia telah menyusun peta jalan untuk memulihkan populasi 25 spesies target yang terancam punah. Melalui lebih dari 270 lokasi pemantauan, beberapa populasi spesies meningkat, seperti Jalak Bali, Harimau Sumatra, Badak Jawa, Gajah Sumatra, dan Elang Jawa.

Kemudian pada tingkat genetik, Indonesia telah mempromosikan bioprospeksi untuk keamanan dan kesehatan pangan, seperti Candidaspongia untuk anti-kanker, dan Gaharu untuk disinfektan, yang produksinya telah ditingkatkan selama pandemi. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.