Dark/Light Mode

Sakit Kronis, Malah Divaksin Covid-19

Tahanan Palestina Meninggal Di Penjara Israel

Jumat, 22 Januari 2021 09:30 WIB
Tahanan Palestina di salah satu penjara Israel. [Foto: Agence France-Presse/AFP]
Tahanan Palestina di salah satu penjara Israel. [Foto: Agence France-Presse/AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang tahanan Palestina meninggal dalam keadaan yang tidak jelas di penjara Israel. Hal ini diungkap oleh dua kelompok advokasi tahanan Palestina, Komisi Tahanan (The Prisoners Commission) dan Masyarakat Tahanan Palestina (Palestinian Prisoners Society).

Menurut kedua lembaga ini, Maher Deeb Saasa (45 tahun) dari kota Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki Israel, meninggal pada Rabu (20/1) waktu setempat, di penjara Rimonim, Israel.

Ayah enam anak itu sebelumnya menerima suntikan vaksin virus Corona pada Selasa (19/1). Padahal, Saasa mengidap beberapa penyakit kronis (komorbid), yang mestinya tidak boleh menerima vaksin Covid-19.

"Belum ada rincian jelas tentang alasan kematiannya... kasusnya akan ditindaklanjuti dan alasannya akan diperiksa," kata pernyataan bersama dua lembaga tersebut, seperti dikutip kantor berita Al Jazeera.

Baca juga : Erick: Itu Bukan Prioritas Pemerintah

Kedua kelompok ini menuding, Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Saasa, sebagaimana juga terhadap nasib semua tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Israel.

Saasa, yang dipenjara sejak 2006 dan mesti menjalani hukuman 25 tahun penjara.

Sejak awal pandemi, setidaknya 290 tahanan Palestina di penjara Israel telah terinfeksi virus Corona.

Tahanan Palestina dan kelompok hak asasi manusia telah meminta pihak internasional untuk peduli terhadap kelalaian medis yang dilakukan oleh layanan penjara Israel bagi para tahanan Palestina.

Baca juga : Akibat Banjir, Ratusan Rumah Dan Lahan Tani Terendam Di Kalimantan Utara

PPS menyatakan, pihaknya mengikuti "dengan sangat prihatin perkembangan berbahaya" terkait penyebaran Covid-19 di antara para tahanan Palestina.

Penjara Israel di Rimonim secara khusus disorot, mengingat sebagian besar tahanan Palestina di sini berusia lanjut usia dan sakit. Israel juga dinilai sengaja menunda melakukan tes Covid-19 terhadap para tahanan Palestina. Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu meluasnya penularan di antara para tahanan.

Desember 2020 lalu, penjara Rimonim sempat ditutup. PPS menilai, saat itu terjadi peningkatan kasus penularan Covid-19 di antara tahanan Israel, yang menjadi sumber pertama penularan virus ke para tahanan lainnya.

Kematian Saasa, menambah jumlah total tahanan Palestina yang meninggal di penjara Israel sejak 1967 menjadi 227.

Baca juga : Airlangga: Wujud Syukur Dengan Selamatkan Nyawa Sesama

Israel menahan sekitar 4.400 warga Palestina, termasuk 41 perempuan dan 170 anak-anak. Sebanyak 380 di antaranya ditahan tanpa dakwaan atau persidangan di bawah kebijakan penahanan Israel. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.