Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Gempa berkekuatan 9 skala Richter yang menghantam pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, masih membekas di benak banyak orang.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi pun mengungkapkan rasa terima kasihnya pada masyarakat Indonesia. Karena yang telah turun tangan membantu meringankan beban korban gempa.
Pada peringatan 10 tahun bencana Tohoku 2011, Dubes Kanasugi mengatakan, di tengah-tengah kesulitan yang melanda, Jepang menerima banyak bantuan dari Indonesia. Tak hanya dalam bentuk donasi, makanan, dan pakaian, Jepang juga menerima dukungan dalam bentuk pesan semangat dan doa dari masyarakat Indonesia.
Baca juga : Sharp Indonesia Ajak Gen Z Peduli Lingkungan di Masa Pandemi
“Berkat dukungan hangat dan ucapan penyemangat yang kami terima dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia, Jepang mampu bangkit dan berdiri kembali," ujarnya, dalam acara Peringatan Satu Dekade Gempa Tohoku secara virtual, Kamis (11/3/2021).
Pemerintah Jepang, lanjutnya, masih terus melakukan rekonstruksi pemulihan wilayah yang sempat terdampak signifikan akibat gempa. Termasuk dalam hal pertanian, yang hasilnya sudah diekspor ke berbagai negara.
Kanasugi mengatakan, bantuan yang dikirim ke Jepang saat itu juga berupa bantuan personil dari Badan SAR Nasional Indonesia yang diterjunkan ke Kesennuma dan Ishinomaki. “Warga Indonesia yang tinggal di Jepang, termasuk perawat dan caregiver Indonesia, juga turut membantu di lokasi bencana,” sambung Dubes yang sempat ngepos di Korea Selatan ini.
Baca juga : Danone Indonesia Sabet Tiga Penghargaan Indonesia PR of The Year 2021
Turut hadir dalam acara ini, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. JK mengenang pengalamannya dalam peringatan satu dekade bencana gempa bumi di Tohoku, yang juga memicu masalah nuklir di Fukushima. Dia menyoroti pentingnya sistem kesiapsiagaan bencana.
JK mengaku, saat gempa terjadi, dia tengah berada di Jepang. Bersama rombongannya serta Duta Besar Indonesia untuk Jepang saat itu, Muhammad Lutfi, dia sedang berada di kawasan Roppongi di Tokyo. “Kami sedang makan siang, tiba-tiba restoran itu bergoyang luar biasa. Kita bergegas keluar restoran dan melihat di jalan sudah penuh orang,” kenangnya.
Menurut JK, meski jalan-jalan dipenuhi oleh orang-orang yang hendak menyelamatkan diri, mereka tidak berlarian dengan panik. Dia menggarisbawahi, dengan pelatihan yang rutin dan teratur, warga Jepang tidak panik saat bencana benar-benar terjadi. "Tidak ada yang lari, mereka berjalan cepat ke tempat yang mereka sudah tahu,” ujar mantan Wakil Presiden ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya