Dark/Light Mode

Gandeng BPPT, PAL Indonesia Bangun Sistem Peringatan Dini Tsunami

Kamis, 11 Februari 2021 13:14 WIB
Foto: Dok. PAL Indonesia
Foto: Dok. PAL Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PAL Indonesia (Persero) bersinergi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS), yakni sistem peringatan dini tsunami, guna meminimalisir dampak bencana yang akan muncul.

Sekretaris PAL Indonesia, Rariya Budi Harta mengatakan, melalui Divisi produksi di bidang Rekayasa Umum membangun TEWS dalam bentuk Buoy, yakni salah satu alat deteksi tsunami yang diapungkan di laut.

Baca juga : Lagi, Pemukim Israel Bangun Konstruksi Illegal Di Tanah Palestina

"Keberhasilan pembangunan Buoy tak terlepas dari pengalaman dalam pengembangan bangunan apung dan bertekanan," ujarnya, Kamis (11/2).

Rencananya, Ina-TEWS akan ditempatkan di titik-titik rawan bencana seperti perairan selatan Jawa dan Sumatera, perairan utara Sulawesi dan Papua, Laut Flores dan Laut Banda.

Baca juga : Gandeng Kemendikbud, Kemendes Bangun SDM Unggul Di Perdesaan

Selama ini, Indonesia sudah memiliki sistem peringatan dini tsunami yang dikenal dengan istilah Ina-TEWS yang telah diluncurkan sejak November 2008. Di mana, Ina-TEWS memiliki dua sistem pemantauan, yakni sistem pemantauan darat terdiri dari jaringan seismometer broadband dan Global Positioning System (GPS).

Selain itu ada sistem pemantauan laut (sea monitoring system) terdiri atas buoy, tide gauge (alat pengukur perubahan permukaan laut secara mekanis dan otomatis), dan CCTV (Closed Circuit Television). "Ina-TEWS dapat mengolah informasi yang didapat dari sistem pemantauan darat dan laut tersebut dengan menggunakan perangkat Decision Support System (DSS) untuk menentukan apakah ada risiko tsunami setelah gempa," terangnya.

Baca juga : Amatil Indonesia Menyerahkan Donasi Pendidikan

Setelah data tersebut diverifikasi, maka peringatan dini tsunami pun bisa dikeluarkan. Karenanya, dengan Ina-TEWS, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mampu menerbitkan berita peringatan dini tsunami dalam kurun waktu lima menit setelah gempa bumi terjadi.

Kemudian diikuti beberapa kali berita pemutakhiran dan diakhiri berita ancaman tsunami telah berakhir. Adapun, berita peringatan dini berisi tingkat ancaman tsunami untuk wilayah dengan status “Awas”, “Siaga”, hingga “Waspada”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.