Dark/Light Mode

Saudi Tangkis Serangan 6 Drone Houthi Yaman

Jumat, 26 Maret 2021 12:41 WIB
Pasukan Saudi mengambil bagian dalam latihan militer selama kunjungan Perdana Menteri Yaman, Khaled Bahah di pangkalan militer koalisi pimpinan Saudi di kota Aden di selatan Yaman. [Foto: Ahmed Farwan / Flickr / CC BY-SA 2.0]
Pasukan Saudi mengambil bagian dalam latihan militer selama kunjungan Perdana Menteri Yaman, Khaled Bahah di pangkalan militer koalisi pimpinan Saudi di kota Aden di selatan Yaman. [Foto: Ahmed Farwan / Flickr / CC BY-SA 2.0]

RM.id  Rakyat Merdeka - Setidaknya enam drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan pemberontak Houthi (baca: Hutsi) Yaman ke wilayah Saudi berhasil dicegat dan dihancurkan pada Kamis (25/3/2021) waktu setempat.

Hal ini diungkap Pasukan Koalisi Negara-negara Teluk pimpinan Arab Saudi. Kelompok Houthi yang pro Iran, lanjut pernyataan koalisi seperti dikutip Reuters, berusaha menargetkan universitas di Najran dan Jazan, kota-kota Saudi di dekat perbatasan Yaman.

Baca juga : Soal Audit Bulog, DPR Serahkan Ke BPK

Sementara Kementerian Energi Arab Saudi, dikutip kantor berita resmi, Saudi Press Agency melaporkan, salah satu proyektil menghantam stasiun distribusi produk minyak bumi di Jazan. Sehingga memicu kebakaran di salah satu tangki. Namun tidak ada korban jiwa.

Serangan drone ini terjadi beberapa hari setelah Saudi mempresentasikan inisiatif perdamaian baru yang mencakup gencatan senjata nasional.

Baca juga : Jet-jet Tempur Saudi Bombardir Pemberontak Yaman

Kelompok Houthi baru-baru ini meningkatkan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi, termasuk di fasilitas minyak, dan serangan darat untuk merebut wilayah Marib yang kaya gas di Yaman. Namun pasukan koalisi membalas dengan serangan udara ke wilayah militer Houthi.

Sejak Maret 2015 pasukan koalisi pimpinan Saudi menggelar operasi militer, mendukung pemeritahan Yaman yang sah, setelah pemberontak Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan.

Baca juga : PLN Siap Manfaatkan FABA Sebagai Pendorong Ekonomi Nasional

Namun perang Yaman juga dinilai sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran. Meski demikian, kelompok Houthi, yang sekarang menguasai sebagian besar Yaman utara, menyangkal menjadi boneka Iran dan mengatakan, mereka memerangi sistem yang korup dan agresi asing. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.