Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bersihkan Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa Tsunami
UNDP Gagas Padat Karya, Libatkan Korban Gempa Palu
Jumat, 30 November 2018 16:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bertepatan dengan dua bulan semenjak tsunami dan gempa bumi yang mengguncang Palu dan sekitarnya, Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) bekerja sama dengan pemerintah pusat, daerah serta LSM Indonesia, meluncurkan program padat karya atau pemberian dana tunai sebagai bayaran dari pekerjaan membersihkan reruntuhan bangunan. Tahap pertama program padat karya melibatkan 300 orang di Desa Lolu, Desa Jono Oge dan Desa Mpanau di Kabupaten Sigi.
Program ini bermitra dengan LSM Relawan Untuk Orang dan Alam, Perkumpulan Inovasi Komunitas (Imunitas) dan Yayasan Mitra Karya Membangun (YMKM). Program Padat Karya yang akan mempekerjakan 3. 500 orang - 40 persen di antaranya adalah perempuan – ini akan berlangsung sampai akhir Januari 2019.
Baca juga : Warga Jakarta Tinggalkan Kendaraan Pribadi, Kenapa Tidak?
“Membersihkan puing-puing di daerah yang terkena bencana merupakan prioritas untuk memulihkan akses ke infrastruktur utama. UNDP menanggapi prioritas ini melalui uang tunai untuk bekerja, yang menyediakan sumber penghasilan yang sangat dibutuhkan bagi ratusan orang yang kehilangan mata pencaharian karena bencana. Kegiatan ini merupakan satu langkah ke depan menuju pemulihan,” ujar Direktur UNDP Indonesia, Christophe Bahuet.
Dijelaskan, tahap pertama Padat Karya akan berlangsung selama 25 hari. Tahap kedua akan dilakukan di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Sedangkan lokasi desa tahap kedua, tergantung hasil penjajakan teknis terhadap tingkat kerusakan hasil koordinasi dengan pemerintah setempat.
Baca juga : 18 Siswa SMP Indonesia Latihan Di Akademi Juventus Italia
Dalam skema padat karya, setiap pekerja akan mendapat bayaran maksimal selama 25 hari. Program ini merupakan bagian dari program bantuan cepat bagi bencana dari UNDP sejumlah 1,4 juta doalr AS untuk membantu upaya pemulihan. Pembiayaan prakarsa ini datang dari UN Central Emergency Response Fund dan UNDP. “Padat karya ini membantu mengurangi beban kami. Karena setelah bencana ini, kami kehilangan mata pencaharian. Padat karya ini membantu kami memiliki pendapatan awal yang bisa kami pakai sementara,” ujar Ibu Sul Lamakampali (50 th), salah satu peserta kegiatan padat karya dari desa Jono Oge.
Tim dari UNDP Indonesia langsung tiba di lokasi sejak minggu pertama bencana untuk membantu warga yang terdampak, serta mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengkaji kebutuhan bagi pemulihan tahap awal. BNPB memimpin program bantuan dan pemulihan tahap awal.
Baca juga : Bicara Sodomi, Najib Ngeledek Anwar
Program padat karya dan program pemulihan bertumpu pada pengalaman UNDP dalam rekonstruksi dan pembangunan kembali Nepal yang ditimpa bencana alam, serta Filipina yang diterjang badai Pablo di tahun 2012. [URG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya