Dark/Light Mode

Bicara Sodomi, Najib Ngeledek Anwar

Selasa, 27 November 2018 07:01 WIB
Mantan PM Malaysia Najib Razak (Foto: wsj.com)
Mantan PM Malaysia Najib Razak (Foto: wsj.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesal dituduh korupsi 1Malaysia Development Berhard (1MDB), Najib Razak meledek Anwar Ibrahim. Najib bersyukur tidak dituntut dengan kasus sodomi seperti yang dialami Anwar dulu. Kekesalan Najib ditulis di akun Facebook-nya, Minggu (25/11).

Najib merasa sebagai korban persekongkolan pemerintahan koalisi Pakatan Harapan, terkait skandal penggelapan dana 1MDB dan SRC International. Dia merasa pemerintah sudah mengarahkannya sebagai orang bersalah  dalam skandal yang melibatkan dana triliunan rupiah. Apalagi, muncul laporan dari Jenderal Auditor Tan Sri Dr Madinah Mohamad yang menyebut laporan audit asli terkait 1MDB telah diubah.

Baca juga : Ibu Nyetir Saat Anak Duduk Di Atap Mobil

"Sangat jelas bahwa pemerintah Pakatan Harapan menggunakan semua kekuatan di pemerintahan, agensi, dan media untuk mempengaruhi pemikiran orang-orang untuk mencoreng nama saya, meskipun kasus 1MDB sedang menunggu persidangan di pengadilan," ujar Najib. Dia beruntung karena UU yang memungkinkan penahanan seseorang tanpa pengadilan sudah dihapus.

Atas dasar penghapusan itulah, Najib meledek Anwar yang pernah dituntut dalam kasus sodomi. "Saya beruntung bahwa ISA (Internal Security Act) telah dihapus, dan saya belum dituntut dengan kasus sodomi," ungkapnya.

Baca juga : Nyaris Putus Asa, May Tulis Surat Minta Rakyat Dukung Brexit

Masih dari akun Facebook-nya, Najib menjelaskan klaim dari Dr Madinah. Diketahui, beberapa amandemen telah dibuat dalam laporan audit akhir pada tahun 2016, termasuk penghapusan paragraf yang menyebutkan kehadiran pengusaha Low Taek Jho, yang kini buron, dalam pertemuan Dewan 1MDB.

Najib mengulangi pernyataan pengacaranya, Tan Sri Dr Muhammad Shafee Abdullah, bahwa informasi tentang Low alias Jho Low menghadiri pertemuan 1MDB telah dilaporkan sejak 2015. "Jika kita melihat secara detail dan matang, Kementerian Keuangan di bawah saya telah menjawab melalui jawaban tertulis di Parlemen pada 21 Desember 2015, untuk memverifikasi bahwa Jho Low menghadiri rapat 1MDB, tetapi dalam kapasitas mewakili perusahaan PetroSaudi dan Pangeran Turki," ujar Najib. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.