Dark/Light Mode

RI Pimpin Sidang Internasional Kekayaan Intelektual Dan Pembangunan

Minggu, 25 November 2018 20:12 WIB
Duta Besar Hasan Kleib. (Foto: WIPO/Emmanuel Berrond)
Duta Besar Hasan Kleib. (Foto: WIPO/Emmanuel Berrond)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Tetap Republik Indonesia (RI) untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, kembali memimpin pertemuan sesi ke-22 Komite Pembangunan dan Kekayaan Intelektual (Committee on Development and Intellectual Property-CDIP).

Pertemuan berlangsung di Markas Besar Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization - WIPO), Jenewa, Swiss, pada 19–23 November 2018. Dihadiri delegasi dari 191 negara anggota WIPO dan Dirjen WIPO.

Dalam keterangan pers PTRI Jenewa  kemarin, Duta Besar Hasan Kleib mengatakan, melalui CDIP, negara anggota WIPO dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat terus memberikan masukan dan mencari solusi terhadap berbagai tantangan terkait kekayaan intelektual dan pembangunan.

Baca juga : AS Ogah Cabut Sanksi Iran

“Kekayaan intelektual merupakan salah satu kunci utama keberhasilan pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya," ujar Duta Besar Hasan Kleib memberi sambutannya sebagai Ketua Sidang
 Di bawah kepemimpinan Indonesia, CDIP berhasil memutuskan berbagai agenda yang sempat lama terhambat. Termasuk menyepakati penyelenggaraan Konferensi Internasional terkait Kekayaan Intelektual (KI) dan Pembangunan pada 2019 yang sejak 2015 tidak dapat disepakati. Dubes Hasan Kleib berhasil mencatat sejarah WIPO. Untuk pertama kalinya seluruh mata agenda pertemuan berhasil disepakati tanpa menyisakan isu yang tertunda.

Kesuksesan tersebut diakui Direktur Jenderal WIPO, Francis Gury, serta seluruh negara anggota, baik dari negara berkembang maupun negara maju. Hal ini tentunya semakin mengukuhkan citra Indonesia sebagai negara yang dapat menjembatani kepetingan negara berkembang dan negara maju di forum internasional.

Dalam sesi ini, CDIP secara aklamasi juga menerima usulan Indonesia untuk memasukkan topik bahasan baru berjudul “IP and Creative Economy”. Usulan ini diajukan Indonesia sebagai tindak lanjut suksesnya World Conference on Creative Economy, di Bali, pada 6-8 November 2018.

Baca juga : Samsung Minta Maaf Dan Mengaku Lalai

 Hal ini merupakan capaian diplomasi yang signifikan, dimana Indonesia berhasil membawa agenda nasional menjadi agenda internasional.  Kepemimpinan Indonesia di CDIP periode 2018-2019 difokuskan untuk turut mendukung salah satu program prioritas Pemerintah RI untuk mendorong ekonomi Indonesia yang berbasis inovasi, pengetahuan dan kreativitas.

CDIP merupakan satu-satunya forum internasional yang khusus membahas keterkaitan isu KI dan pembangunan. Implementasi agenda pembangunan melalui KI ditujukan menciptakan rezim KI internasional yang seimbang dalam mendorong inovasi dan kreativitas, baik untuk negara maju maupun negara berkembang.

Selain memegang peran sebagai Ketua CDIP, saat ini Indonesia juga berperan sebagai Wakil Ketua perundingan teks perlindungan Sumber Daya Genetik, Pengetahuan Tradisional, dan Ekspresi Budaya Tradisional di Komite IGC-GRTKF WIPO dan koordinator Like Minded Group of Countries (LMCs) di komite tersebut.  

Baca juga : Ozil Senang Ketemu Pangeran William

Sejak 2017, Indonesia juga merupakan koordinator negara-negara Asia Pasifik dan Timur Tengah di seluruh komite di WIPO. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.