Dark/Light Mode

Peringatan Hari Quds Internasional 2021

Dukungan Bagi Kemerdekaan Palestina Kembali Ditegaskan

Jumat, 7 Mei 2021 17:25 WIB
Webinar Internasional “Road Map to Peace and Independence of Palestine, Kamis (6/5/2021), kerjasama Prodi Politik Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, dengan Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran.
Webinar Internasional “Road Map to Peace and Independence of Palestine, Kamis (6/5/2021), kerjasama Prodi Politik Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, dengan Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran.

RM.id  Rakyat Merdeka - Iran kembali menegaskan komitmennya terhadap kemerdekaan Palestina. Apalagi, kemerdekaan Palestina merupakan amanat konstitusi Iran, yang berkomitmen membela kaum mustadhafin (tertindas).

Hal ini ditegaskan Konselor Kebudayaan Republik Islam Iran, Mehrdad Rakhsandeh, saat membuka Webinar Internasional bertema “Road Map to Peace and Independence of Palestine, Kamis (6/5/2021).

Webinar ini digelar atas kerjasama Program Studi (Prodi) Politik Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, dengan Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran di Jakarta. Webinar ini juga digelar dalam memperingati Hari Quds Internasional setiap Jumat terakhir di bulan Ramadan. Quds adalah nama Arab untuk Kota Yerusalem di Palestina.

Baca juga : KBRI Moskow, Peringati Hardiknas Dengan Pemilihan Putra Putri Permira

Acara tahunan ini diinisiasikan oleh Republik Islam Iran pada 1979. Tujuannya, untuk menunjukkan dukungan bagi bangsa Palestina dan menentang penjajahan Zionisme Israel.

Secara simbolis, hari tersebut juga diperingati untuk menentang perayaan Hari Yerusalem, yang dicetuskan oleh Israel pada Mei 1968 dan hukum Knesset (parlemen Israel) menjadikannya hari libur nasional pada 1998.

Hadir sebagai narasumber dalam webinar ini Kiki Mikail, dosen Politik Islam UIN Raden Fatah; Dede Azwar Nurmansyah dari Komite Solidaritas Palestina dan Yaman; Naila Fitria, aktivis perempuan internasional dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Muhammad Rusmadi, jurnalis Rakyat Merdeka/RM.id.

Baca juga : Nasib Palestina Pasca Perdamaian UEA-Bahrain-Israel

Dalam paparannya, Kiki menyatakan, pasca wafatnya Jenderal Ghasem Soleimani dari Iran yang dibunuh Israel, negara Zionis itu mulai berani melakukan berbagai manuver. Salah satunya, meminta bantuan AS untuk menormalisasi hubungan Israel-Uni Emirat Arab (UEA)-Bahrain.

Sementara Dede Azwar mengingatkan, untuk membantu Palestina, tak hanya bisa dilakukan dengan jalur soft diplomacy, tetapi harus benar-benar dengan melakukan resistensi yang dilakukan secara masif dan tertata. “Mengutip mendiang Pramoedya Ananta Toer, bahkan harus dimulai sejak pikiran,” ujarnya.

Sedangkan Naila menyatakan, Hari Quds Internasional ini juga harus bisa terus tersosialisasikan dengan baik di kalangan anak-anak muda. Sehingga terbangun kesadaran, untuk turut mendukung kemerdekaan Palestina, yang hingga hari ini masih dijajah Israel.

Baca juga : Quds, Kiblat Pertama Ummat Islam

Selain itu, wacana kemerdekaan Palestina, lanjutnya, juga harus dipahami sebagai wacana kemanusiaan. “Ini bukan hanya konflik dua negara Palestina-Israel. Tapi ini juga merupakan konflik kemanusiaan,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.