Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menjelang pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade, Jepang menawarkan para atlet dan staf untuk mendapatkan vaksin gratis. Rencananya, Negeri Sakura ini akan menawarkan vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 2.500 atlet Olimpiade dan Paralimpiade dan staf pendukung, menggunakan vaksin yang disumbangkan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Sayangnya, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (12/5), pemberian vaksin cuma-cuma kepada atlet dan staf pendamping dikeluhkan warga Jepang, yang masih sedikit menerima vaksinasi. Sejauh ini, baru sekitar 2,6 persen penduduk Jepang yang telah divaksinasi. Kebijakan memprioritaskan atlet memicu kemarahan di media sosial.
Baca juga : Bank Mantap Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Nasabah Pensiunan
Negeri Matahari Terbit ini tengah berjuang untuk menahan gejolak kasus virus Corona. Mayoritas penduduk juga menginginkan agar perhelatan olahraga akbar ini dibatalkan atau ditunda untuk kedua kalinya.
Namun, kebijakan vaksinasi untuk para atlet ini seperti akan berjalan terus. Pekan lalu, Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman, BioNTech SE, menyatakan, akan mendonasikan dosis vaksin Covid-19 mereka melalui IOC untuk para atlet dan delegasi yang berpartisipasi di Olimpiade dan Paralimpiade.
Baca juga : Parpol Mau Dimanja, Memangnya Layak..?
Pejabat di Komite Olimpiade Jepang dan Komite Paralimpiade Jepang mengatakan, Rabu (12/5), mereka menanyakan setiap federasi atletik mengenai jumlah orang yang ingin divaksinasi dan waktu yang cocok untuk dilakukan. "Pejabat kami mengatakan, kami akan memastikan bahwa kami tidak menimbulkan masalah bagi seluruh penduduk," kata Miho Kuroda dari Komite Paralimpiade Jepang.
Sebuah laporan di harian Yomiuri Shimbun mengatakan, vaksinasi ini bisa dimulai paling cepat Juni. Tetapi, para pejabat mengatakan waktu serta rincian lainnya, seperti siapa yang akan memberikan suntikan, belum jelas. Peraturan Jepang mengatakan, hanya dokter atau perawat yang dapat memberikan suntikan.
Baca juga : Pegadaian Klarifikasi Atas Pemberitaan Rusaknya Mobil Nasabah
IOC dan pemerintah Jepang telah berulang kali berjanji bahwa Olimpiade akan berlangsung sesuai jadwal, dari 23 Juli- 8 Agustus, meskipun kritik terus berdatangan, baik di dalam maupun luar negeri. Pada Selasa (12/5), esai New York Times berjudul "Acara Olahraga Seharusnya Tidak Menjadi Penyebar Luar Biasa" menyerukan agar Olimpiade dibatalkan. “Saatnya mendengarkan sains dan menghentikan sandiwara berbahaya itu," demikian kutipan dalam esai itu,
Sejauh ini, sudah ada 11.000 orang di Jepang meninggal akibat Covid-19. Sistem medis telah sangat terganggu oleh gelombang terbaru Covid-19. Tokyo mencatat 925 kasus baru pada Selasa (11/5). [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya