Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berakhir Nggak Jelas, Pertemuan DK PBB Tentang Palestina

Senin, 17 Mei 2021 23:21 WIB
Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi memimpin debat terbuka Dewan Keamanan PBB (DK PBB) tentang
Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi memimpin debat terbuka Dewan Keamanan PBB (DK PBB) tentang "Situasi di Timur Tengah, termasuk Masalah Palestina" melalui tautan video pada Ahad (16/5/2021) [Foto: Xinhua / Wei Xiang]

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tentang konflik antara Israel dan Palestina, menyusul serangan di Gaza baru-baru ini, berakhir tanpa hasil yang konkret.

Pertemuan virtual pada Minggu (16/5) yang diikuti oleh pejabat Israel dan Palestina itu, diinisiasi oleh China, Norwegia, dan Tunisia.

Dalam pidatonya, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menggambarkan serangan Israel di wilayah pendudukan Palestina sebagai "kejahatan perang" dan mendesak DK PBB menjatuhkan sanksi dan embargo senjata di Tel Aviv.

Baca juga : Lawan Israel, Ini Permintaan Palestina Ke Indonesia

"Israel adalah pencuri bersenjata yang telah memasuki rumah kami dan meneror keluarga kami, mereka menghancurkan rumah kami, menindas rakyat kami, generasi demi generasi," kata Maliki, dikutip kantor berita Anadolu.

Sebaliknya, Perwakilan Tetap Israel untuk PBB, Gilad Erdan menyalahkan Hamas atas kekerasan itu dan menuduh kelompok itu "melakukan serangan terornya". "Kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata Erdan, menyerukan Dewan untuk mengutuk Hamas.

Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Israel dan Palestina mengakhiri "siklus pertumpahan darah, teror, dan kehancuran yang tidak masuk akal" dan kembali ke negosiasi untuk solusi dua negara atas konflik tersebut.

Baca juga : GEMPARI Minta PBB Lindungi Perempuan Dan Anak-anak Palestina

"Permusuhan saat ini benar-benar mengerikan. Putaran kekerasan terakhir ini hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran, dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh ke cakrawala harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian," kata Guterres.

Dalam pidatonya, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield menegaskan kembali seruan kepada semua pihak untuk memastikan perlindungan warga sipil, dan untuk menghormati hukum humaniter internasional. "Siklus kekerasan saat ini harus diakhiri. Amerika Serikat telah bekerja tanpa lelah melalui saluran diplomatik untuk mencoba mengakhiri konflik ini," kata dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi meminta AS "menyesuaikan" posisinya atas ketegangan Israel-Palestina. Dia mengatakan karena terhalang oleh AS, DK PBB belum dapat berbicara dengan satu suara tentang Palestina.

Baca juga : Kosgoro 1957 Imbau Umat Islam Tak Terprovokasi Seruan Jihad Bantu Palestina

"Kami meminta AS memikul tanggung jawabnya, menyesuaikan posisi," kata diplomat China itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.